Network
Media Magelang – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil satu orang saksi untuk perkembangan kasus suap dan korupsi bantuan sosial (bansos) untuk wilayah Jabodetabek Tahun 2020 yang dibawahi oleh mantan Mensos Juliari Batubara.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil saksi dari pihak swasta yaitu Nuzulia Hamzah Nasution pada hari ini, Senin 28 Desember 2020. Ia diperiksa sebagai salah satu orang dari pihak swasta untuk keperluan penyidikan kasus suap bansos Kemensos.
Mantan Mensos Juliari Batubara sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Sementara itu, ada tiga empat tersangka lain yang telah ditetapkan oleh KPK yaitu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kemensos Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono (AW), serta pihak swasta Ardian IM dan Harry Sidabuke.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Kecam Pelecehan Lagu Indonesia Raya
“Yang bersangkutan (Nuzulia Hamzah Nasution) hari ini dipanggil dan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka JPB (Juliari Peter Batubara/ mantan Mensos),” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri, di Jakarta.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga bahwa Juliari Batubara menerima suap sebesar Rp17 miliar dari fee pengadaan bantuan sosial sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19 di Jabodetabek.
Pada pelaksanaan bansos sembako periode pertama, diduga Juliari Batubara menerima fee Rp12 miliar yang pembagiannya diberikan secara tunai oleh Matheus Joko Santoso kepada Juliari melalui Adi Wahyono dengan nilai sekitar Rp8,2 miliar.
Baca Juga: Simak 6 Jenis Makanan yand Dapat Membuat Pikiran dan Otak Anda Segar Kembali, Apa Saja?
Selanjutnya, uang tersebut dikelola oleh Eko dan Shelvy N selaku orang kepercayaan Juliari Batubara untuk dipakai membayar berbagai keperluan pribadi mantan Mensos tersebut.
