Media Magelang – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menargetkan sektor pariwisata Bali akan dibubka pada pertengahan Tahun 2021.
Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa adaptasi kebiasan baru tersebut diterapkan dengan cara Vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha pada sektor pariwisata Bali.
Sebelum dibukanya sektor pariwisata Bali yang rencananya akan dibuka pada Juni-Juli 2021, pemerintah menargetkan sebanyak 3 juta masyarakat Indonesia dapat divaksin.
Pada tahap awal, distribusi vaksinasi Covid-19 difokuskan untuk tiga lokasi yang dilabeli zona hijau, seperti Nusa Dua, Sanur, dan Ubud.
Baca Juga: Promo Terlebay! Ada Diskon Hingga 90 Persen, Temukan Harga Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Hoaks! Begini Fakta Guru Honorer di Garut Lumpuh setelah Menjalani Vaksinasi Dua Kali
Baca Juga: Polri Buka Pendaftaran Tamtama Tahun 2021, Simak Cara Daftar dan Persyaratannya Di Sini
Setelah itu, vaksinasi akan berlanjut didistribukan ke sejumlah daerah Wisata dibali, termasuk Desa Wisata secara bertahap.
"Harapannya sesuai dengan persiapan kita untuk menuju Juni dan Juli, kita akan pastikan bahwa destinasi yang sudah ditetapkan sebagai zona hijau, yaitu Nusa Dua, Sanur, dan Ubud akan digenjot, akan digaspol jumlah yang akan divaksin" Ujar Sandiaga Uno pada keterangan tertulis yang diterima.
Merealisasikan hal tersebut, menurut Sandiaga Uno Kementrian kesehatan akan mengirimkan Vaksin Covid19 sebanyak 300.000 dosis ke Bali pada akhir ini.
Dengan jumlah dosis tersebut, menurt Sandiaga cukup untuk merealisasikan target Vaksinasi covid19 di Bali. Terlebih jumlah vaksinator kini telah ditambah dari TNI-Polri dan Fakultas kedokteran.
Baca Juga: Siap-siap! Pengumuman SNMPTN Diumumkan Hari Ini, 22 Maret 2021 Pukul 15.00 WIB
Baca Juga: Tanpa Indonesia dan China, Jepang Dominasi All England, Warganet: Nggak Usah Dibahas Deh Sakit
Bersamaan dengan itu Sandiaga juga menekankan pentingnya adaptasi kebiasan baru sebelum dibukanya Bali untuk Umum.
Salah satunya dengan cara menerapkan Qrisk untuk segala jenis transaksi yang bakal dilakukan.
Qrisk sendiri merupakan teknologi untuk melakukan aktivitas dengan cara tidak menyentuh, tidak membayar dengan uang tunai, dan tidak melakukan kontak fisik.
oleh karena itu, Sandiaga berharap adanya dukungan penuh dari sektor perbankan dalam penerapan teknologi tersebut.