Lebih jauh, polisi dan Densus 88 masih menelusuri keterlibatan pelaku lain dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar ini.
"Penyelidikan masih terus dilakukan termasuk mengungkap pelakunya lainnya," ujar Argo.
Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19 dengan Obat Tradisional dan Ajaran Bushido Jepang
Sebagai tindak lanjut pengusutan kasus ini, polisi sudah melakukan penggeledahan di sejumlah tempat untuk menemukan bukti pendukung. Penggeledahan di rumah pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar juga sudah dilakukan.
Masyarakat diminta tetap tenang, jangan mudah terhasut dan bersabar menunggu hasil penyidikan.
"Kita tunggu hasil kerja anggota di lapangan. Dan kami berharap semua dapat diungkap dengan jelas," tandasnya.
Lebih lanjut, polisi juga mengungkap bahwa kedua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina.
"Pelaku berafiliasi dengan JAD," sebut Argo dalam momen yang sama.