Baca Juga: Berhasil! Satgas Nemangkawi TNI-Polri Kendalikan Situasi Beoga Terhadap Serangan KKB Papua
Baca Juga: Penembakan Guru dan Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua Bukti bahwa Guru Kurang Dihormati
Baca Juga: Komisi A DPRD Mimika Mengecam Keras Aksi Penembakan oleh KKB Atas Guru di Beoga
Menurut Yenu, KKB bertindak sangat ceroboh dan tidak cukup matang dalam mempertimbangkan perilakunya.
Meski pihaknya mengklaim jika korban yang telah dibunuh adalah bagian dari mata-mata aparat keamanan, namun tindakan semacam itu justru Sangat merugikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Yenu sebab dirinya merasa tindakan keji dari KKB akan menggagalkan semua perjuangan yang sedang ia bangun.
Dikatakan jika Markus Yenu adalah aktivis yang juga memperjuangan nama ‘Papua’ lewat jalur kemanusiaan.
“Kami sadar jika pertumpahan darah tidak akan memberikan kebebasan, kalaupun bebas kita sudah kehilangan anggota keluarga sendiri akibat dari penembakan-penembakan yang terjadi,” Lanjut Yenu.
Diketahui sebelumnya bahwa KKB Papua telah melakukan pembunuhan terhadap dua orang guru di Puncak pada tanggal 8 dan 9 April.
Kemudian pada tanggal 11 KKB membakar sebuah helikopter milik PT. Ersa Eastern Aviation serta menembak mati tukang ojek pada tanggal 14 April.