Jabodetabek Penuh Sesak Partikel Udara Mikro PM 2.5, Ini Tips Tindakan Kesehatan untuk Hindari Penyakit

- 15 Juni 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi Polusi Udara.Jabodetabek Penuh Sesak Partikel Udara Mikro PM 2.5, Ini Tips Tindakan Kesehatan untuk Hindari Penyakit /
Ilustrasi Polusi Udara.Jabodetabek Penuh Sesak Partikel Udara Mikro PM 2.5, Ini Tips Tindakan Kesehatan untuk Hindari Penyakit / /Portal Purwokerto/Unsplash/Ella Ivanescu

Media Magelang - Partikel udara mikro PM 2.5 mengganggu kualitas udara di wilayah Jabodetabek.

Sejak Senin, 12 Juni hingga Selasa, 13 Juni, wilayah Jabodetabek dilanda oleh partikel udara mikro yang disebut PM 2.5. 

Situasi ini telah memaksa masyarakat setempat untuk menghirup udara yang dianggap tidak layak menurut laporan indeks udara oleh @nafasidn, sebuah akun Twitter yang memberikan informasi mengenai kualitas udara.

PM 2.5, yang merupakan singkatan dari Particulate Matter 2.5, merujuk pada partikel udara berukuran 2,5 mikrometer atau lebih kecil. 
 
 
Partikel ini terdiri dari debu, kotoran, asap, dan tetesan cairan yang mengapung di udara. Ukurannya yang sangat kecil membuatnya sulit disaring oleh tubuh manusia, sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Akibat adanya PM 2.5 di udara, masyarakat di wilayah Jabodetabek terpapar risiko kesehatan yang lebih tinggi. 
 
Partikel-partikel mikroskopis tersebut dapat masuk ke dalam saluran pernapasan manusia, termasuk paru-paru, dan memicu berbagai gangguan kesehatan. Beberapa masalah kesehatan yang dapat timbul akibat paparan PM 2.5 antara lain:
 
Baca Juga: Apa Itu Persentil Nilai Rapor di PPDB Jakarta 2023? Maksud Persentil Nilai Rapor Adalah?

1. Masalah pernapasan: Partikel PM 2.5 dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, mengakibatkan gejala seperti batuk, pilek, dan sesak napas. 
 
Pada individu dengan penyakit paru kronis, seperti asma dan bronkitis, paparan PM 2.5 dapat memperburuk kondisi pernapasan mereka.

2. Penyakit kardiovaskular: Paparan jangka panjang terhadap PM 2.5 telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke. 
 
Partikel-partikel tersebut dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan peradangan serta kerusakan pada pembuluh darah.

3. Gangguan sistem kekebalan tubuh: PM 2.5 dapat mempengaruhi fungsi sistem kekebalan tubuh manusia. 
 
Paparan jangka panjang terhadap partikel-partikel ini dapat mengganggu respons imun tubuh, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi saluran pernapasan, dan memperburuk penyakit autoimun.

Masyarakat Jabodetabek dihimbau untuk mengambil langkah-langkah pencegahan guna mengurangi dampak buruk PM 2.5 terhadap kesehatan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1. Menggunakan masker: Saat berada di luar ruangan, terutama di tempat-tempat dengan polusi udara tinggi, penggunaan masker dapat membantu melindungi saluran pernapasan dari paparan PM 2.5.

2. Membatasi aktivitas di luar ruangan: Hindari aktivitas yang memerlukan waktu lama di luar ruangan saat kualitas udara buruk. Jika memungkinkan, tinggal di dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.

3. Menggunakan alat pemurni udara: Pemasangan alat pemurni udara, seperti air purifier, dapat membantu mengurangi partikel-partikel PM 2.5 di dalam ruangan dan meningkatkan kualitas udara yang dihirup.

4. Menjaga kesehatan secara umum: Upayakan menjaga kesehatan tubuh dengan pola makan sehat, cukup istirahat, dan olahraga teratur. Dengan menjaga kesehatan secara umum, tubuh akan lebih mampu mengatasi dampak buruk dari paparan PM 2.5.

Pemerintah dan instansi terkait di wilayah JABODETABEK juga diharapkan untuk mengambil tindakan dalam mengatasi masalah kualitas udara ini. 
 
Upaya-upaya peningkatan lingkungan, pengurangan emisi polutan, dan penegakan regulasi yang ketat dapat membantu mengurangi paparan PM 2.5 dan menjaga kualitas udara yang lebih baik bagi masyarakat.

Dalam situasi seperti ini, kesadaran dan kerjasama semua pihak menjadi kunci untuk menjaga kesehatan masyarakat. 
 
Diharapkan agar informasi mengenai partikel udara mikro PM 2.5 ini dapat menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kualitas udara dan mengambil tindakan yang tepat guna menjaga kesehatan diri dan orang-orang di sekitar kita.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x