34 Juta Data Paspor WNI Bocor Akibat Ulah Hacker Misterius Bjorka yang Sempat Bikin Geger

- 7 Juli 2023, 06:15 WIB
34 Juta Data Paspor WNI Bocor Akibat Ulah Hacker Misterius Bjorka yang Sempat Bikin Geger   /Pixabay/Gerd Altmann
34 Juta Data Paspor WNI Bocor Akibat Ulah Hacker Misterius Bjorka yang Sempat Bikin Geger /Pixabay/Gerd Altmann /

Media Magelang - Kabar mengejutkan datang dari seorang praktisi keamanan siber dan pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, yang mengungkapkan bahwa sebanyak 34 juta data paspor Warga Negara Indonesia (WNI) diduga telah dibocorkan dan dijual secara ilegal. 

Data yang diduga bocor tersebut meliputi informasi pribadi yang sensitif, seperti nomor paspor, tanggal validasi, tanggal dikeluarkan, nama lengkap, tanggal lahir, dan jenis kelamin. 

Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, kebocoran data pribadi seperti ini menjadi ancaman serius terhadap privasi dan keamanan individu.

Teguh Aprianto juga menyebutkan bahwa seorang hacker yang tidak diketahui identitasnya telah memberikan sampel 1 juta data yang valid dengan timestamp tahun 2009-2020. 
 
 
Dalam upaya untuk memperoleh kepercayaan, sang hacker mengungkapkan bahwa data tersebut dijual dengan harga US$10 ribu atau setara dengan Rp150 juta. 
 
Hal ini menunjukkan betapa tingginya nilai ekonomi data pribadi yang diperoleh secara ilegal di pasar gelap.

Menariknya, Teguh juga mencurigai bahwa Bjorka, kelompok yang diduga telah membocorkan beberapa data rahasia pemerintah dan warga pada tahun 2022, kemungkinan besar terlibat dalam kasus ini. 
 
Bukti yang mendasarinya adalah penggunaan domain yang sama persis antara kasus sebelumnya dengan kasus ini. 
 
Jika dugaan ini benar, maka dapat dikatakan bahwa Bjorka merupakan kelompok yang terorganisir dan memiliki akses yang cukup luas dalam mengakses data-data pribadi sensitif.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya menjaga dan melindungi data pribadi kita. 
 
Data paspor merupakan informasi yang sangat penting dan berharga, karena dapat digunakan untuk berbagai kegiatan yang melibatkan identitas seseorang, termasuk perjalanan internasional. 
 
Dengan bocornya data paspor sebanyak ini, maka setiap individu yang terdampak berpotensi menjadi korban penipuan, pencurian identitas, atau tindakan kriminal lainnya.

Pemerintah Indonesia perlu segera mengambil langkah-langkah serius untuk menangani masalah ini. Langkah-langkah tersebut dapat meliputi peningkatan keamanan siber, pelacakan dan penangkapan pelaku, serta penguatan regulasi terkait perlindungan data pribadi. 
 
Selain itu, masyarakat juga harus lebih sadar akan pentingnya menjaga keamanan data pribadi mereka sendiri, seperti dengan menggunakan kata sandi yang kuat, tidak membagikan informasi sensitif secara sembarangan, dan memperbarui perangkat lunak keamanan secara teratur.

Kejadian ini juga menunjukkan betapa kompleksnya tantangan keamanan siber yang dihadapi oleh negara dan individu. 
 
Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam upaya menjaga keamanan data pribadi. 
 
Semua pihak harus aktif berpartisipasi dalam meningkatkan kesadaran akan ancaman keamanan siber, mengadopsi praktik keamanan yang baik, dan melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan kepada pihak yang berwenang.

Kasus dugaan bocornya 34 juta data paspor WNI menjadi panggilan bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap ancaman keamanan siber.***
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x