Industri Manufaktur Indonesia Berkembang Pesat dengan Investasi dan Kontribusi Pajak Semakin Meningkat

- 3 September 2023, 10:00 WIB
Industri Manufaktur Indonesia Berkembang Pesat dengan Investasi dan Kontribusi Pajak Semakin Meningkat /
Industri Manufaktur Indonesia Berkembang Pesat dengan Investasi dan Kontribusi Pajak Semakin Meningkat / /Istimewa


Media Magelang - Industri manufaktur Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan selama semester pertama tahun 2023. 
 
Laporan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa industri manufaktur telah berhasil menarik investasi sebesar Rp 270,3 triliun.
 
Angka ini mengejutkan, mengingat tantangan global yang dihadapi selama beberapa tahun terakhir.

Dari jumlah investasi ini, sektor industri manufaktur berkontribusi sebesar 39,8 persen dari total investasi yang masuk ke Tanah Air selama semester pertama tahun 2023, yang mencapai luar biasa Rp 678,7 triliun. 
 
 
Ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur telah menjadi salah satu pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi negara ini.

Total investasi ini mencatat peningkatan sebesar 16,1 persen dibandingkan dengan semester pertama tahun 2022, yang merupakan pencapaian luar biasa. 
 
Bahkan, angka ini mencapai 48,5 persen dari target investasi tahun 2023 yang ditetapkan sebesar Rp 1.400 triliun. 
 
Yang lebih mengesankan lagi, investasi dalam sektor industri manufaktur meningkat sebanyak 17 persen year-on-year selama periode Januari hingga Juni 2023. 
 
Ini adalah peningkatan yang cukup signifikan, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutnya sebagai langkah besar menuju kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.

Tidak hanya dalam hal investasi, industri manufaktur juga berperan besar dalam kontribusi pajak negara. 
 
Meskipun sektor industri pengolahan mengalami penurunan penerimaan pajak, industri manufaktur masih mampu menyumbangkan 27,4 persen dari total penerimaan pajak sebesar Rp 970,2 triliun pada semester yang sama tahun 2023. 
 
Febri Hendri Antoni, Juru Bicara Kemenperin, menjelaskan bahwa kontribusi pajak yang tinggi dari industri manufaktur menunjukkan bahwa sektor ini masih sangat produktif. 
 
Hal ini adalah pencapaian yang patut dijaga dan ditingkatkan.

Pada kuartal kedua tahun 2023, realisasi investasi secara keseluruhan mencapai Rp 349,8 triliun, meningkat 15,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 
 
Subsektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya mencatat realisasi investasi tertinggi, mencapai Rp 42,4 triliun. 
 
Selain itu, subsektor lain seperti industri makanan, industri kimia dan farmasi, industri tekstil, serta industri karet dan plastik juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. 
 
Selama periode ini, sebanyak 464.289 tenaga kerja terserap, menciptakan peluang pekerjaan yang berarti bagi masyarakat.

Hal yang patut dicatat adalah bahwa realisasi investasi di luar Jawa mencapai Rp 182 triliun atau 52 persen dari total investasi. 
 
Ini menunjukkan bahwa investasi semakin merata dengan pertumbuhan kawasan-kawasan industri di seluruh Indonesia. 
 
Bahkan, Sulawesi Tengah berhasil mencatatkan diri pada peringkat keempat dalam hal realisasi investasi selama kuartal kedua tahun 2023, dengan jumlah investasi sebesar Rp 26,6 triliun. 
 
Ini adalah indikasi positif bahwa Indonesia sedang bergerak menuju diversifikasi ekonomi yang lebih seimbang.

Prestasi gemilang sektor industri manufaktur Indonesia dalam menarik investasi dan memberikan kontribusi pajak yang signifikan selama semester pertama tahun 2023 adalah kabar baik bagi pertumbuhan ekonomi negara ini. 
 
Terus meningkatnya investasi dan kontribusi pajak dari sektor ini menunjukkan bahwa industri manufaktur adalah tulang punggung ekonomi nasional yang kuat dan masih memiliki potensi besar untuk berkembang lebih lanjut. 
 
Upaya untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas sektor ini harus terus diperhatikan agar Indonesia dapat terus maju ke masa depan yang lebih cerah dalam dunia industri.***
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah