MUI Tegaskan Golput Haram karena Dianggap Tak Bertanggungjawab 

- 21 Desember 2023, 06:00 WIB
ilustrasi Golput.
ilustrasi Golput. /Pikiran Rakyat/Yusuf Wijanarko/
 
Media Magelang - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan bahwa golongan putih (golput) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti adalah haram.
 
Golongan putih (golput) dikatakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), karena dianggap tak bertanggungjawab.
 
Penegasan golongan putih (golput) adalah haram disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis.
 
Sebelumnya, pada 2009 silam, MUI pernah mengeluarkan fatwa tentang kewajiban memilih pemimpin.
 
 
"Dalam fatwa yang dikeluarkan pada Ijtima Ulama II se-Indonesia pada 2009 menegaskan memilih pemimpin dalam Islam adalah kewajiban untuk menegakkan imamah (kepemimpinan) dan imarah (pemerintahan) dalam kehidupan bersama," kata Kiai Cholil Nafis, dikutip dari website resmi MUI.
 
Terkait Pemilu 2024 nanti, Kiai Cholil Nafis menjelaskan, masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golput disebut tidak bertanggung jawab terhadap jalannya bangsa Indonesia.
 
Oleh sebab itu, secara tegas Kiai Cholil Nafis mengajak masyarakat untuk tidak golput.
 
Masyarakat diharapkan untuk memilih satu dari tiga pasangan calon presiden dan wakilnya, yang maju pada Pilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
 
Kiai Cholil Nafis juga mengatakan, apabila masyarakat tidak memilih satu dari tiga pasangan calon presiden dan wakilnya, bisa dipastikan Indonesia akan kacau.
 
"Indonesia tanpa presiden pasti kita kacau. Kacau itu lebih buruk daripada pemimpin yang tidak ideal itu, karena pemimpin yang tidak ideal itu masih bisa kita kontrol melalui DPR, isu masyarakat masih bisa," tegasnya.
 
Menurutnya, masyarakat yang sudah memiliki hak pilih berkewajiban untuk mencoblos siapa yang akan memimpin Indonesia nantinya. 
 
Kiai Cholil Nafis mengingatkan, agar masyarakat tidak memilih ketiga calon presiden dan wakilnya sekaligus yang bisa  membuat suara pemilihnya tidak sah.
 
"Kita meminta pilihlah salah satu dari yang tiga. Mau nomor satu, dua, dan tiga silahkan mana yang sesuai, kita sudah lihat dari visi misinya, debatnya siapa yang ngomongnya lebih bagus, mana yang lebih konsisten melaksanakannya," jelasnya.
 
Kiai Cholil Nafis berharap, agar masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik menentukan sosok pemimpin ideal bagi Indonesia.
 
"Jadi pemimpin adalah cermin dari masyarakat. Oleh karena itu, apa pun alasannya tidak boleh tidak memilih di pemilu yang akan datang (Pemilu 2024). Jadi harus memilih," katanya.
 
Dengan demikian, MUI menegaskan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa golput adalah haram, karena dianggap tidak bertanggungjawab pada kewajibannya untuk memilih calon presiden dan wakilnya.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x