Ketika Pemerintah Indonesia Gencar Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik Namun Masih Ada Keraguan dari Konsumen

- 27 Agustus 2023, 12:30 WIB
Ketika Pemerintah Indonesia Gencar Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik Namun Masih Ada Keraguan dari Konsumen /
Ketika Pemerintah Indonesia Gencar Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik Namun Masih Ada Keraguan dari Konsumen / /MARAWATALK/ Willy Adryan P /



Media Magelang - Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah besar dalam mendorong produksi dan penjualan kendaraan listrik (EV) di pasar mobil terbesar di Asia Tenggara. 

Namun seperti dilansir Reuters, rencana ambisius ini belum sepenuhnya menarik minat pembeli.

Salah satu hambatan utama bagi adopsi kendaraan listrik di Indonesia adalah harga yang masih terlalu mahal. 
 
Pengunjung pameran otomotif di pinggiran Jakarta, khususnya di Tangerang, mengungkapkan bahwa harga EV yang tinggi menjadi penghalang utama. 
 
 
Selain itu, masih ada kekhawatiran tentang ketersediaan stasiun pengisian daya dan ketidakpastian terkait merek-merek baru yang masuk ke pasar.

Seorang pengunjung pameran otomotif, Dody Hartono, merencanakan untuk membeli EV pertamanya pada tahun 2024. 
 
Namun, ia menyatakan bahwa harga kendaraan listrik harus lebih terjangkau untuk menarik minat masyarakat. 
 
Ia mengusulkan agar harga kendaraan listrik seharusnya lebih murah sekitar 60% dari harga saat ini.

Pemerintah Indonesia telah melakukan langkah-langkah untuk merangsang minat konsumen dengan memangkas pajak pertambahan nilai kendaraan listrik dari 11% menjadi hanya 1%. 
 
Meskipun demikian, harga awal kendaraan listrik masih dianggap terlalu tinggi oleh sebagian besar konsumen.

Hanya ada beberapa pilihan EV yang berada di kisaran harga yang dianggap lebih menarik oleh konsumen. 
 
Kendaraan listrik seperti Wuling Air EV Lite dan Seres Group E1 dengan harga sekitar $12.300 adalah beberapa opsi yang mendekati harga yang diinginkan oleh konsumen. 
 
Dalam perbandingan harga, mobil bertenaga bensin termurah di Indonesia, Daihatsu Ayla, dibanderol dengan harga di bawah $9.000.

Salah satu faktor penting lainnya dalam adopsi kendaraan listrik adalah masalah kepercayaan terhadap merek dan kualitasnya. 
 
Konsumen Indonesia masih lebih percaya pada merek-merek seperti Toyota, Daihatsu, dan Honda yang telah lama mendominasi pasar otomotif di negara ini. 
 
Beberapa responden mengatakan bahwa mereka akan lebih tertarik pada kendaraan listrik jika merek-merek terkenal ini juga meluncurkan model EV.

Meskipun pemerintah Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk memproduksi sekitar 600.000 kendaraan listrik pada tahun 2030, tantangan-tantangan seperti harga yang tinggi dan masalah kepercayaan terhadap merek masih perlu diatasi. 
 
Pameran otomotif di Jakarta diharapkan dapat memicu peningkatan penjualan kendaraan listrik, meskipun data akhir mengenai jumlah kendaraan yang terjual dan pangsa kendaraan listrik masih belum tersedia.

Dengan langkah-langkah yang lebih lanjut dari pemerintah dan produsen kendaraan, diharapkan bahwa adopsi kendaraan listrik di Indonesia akan terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x