Forum Ulama dan Cendekia Jateng Rumuskan Kurikulum Anti Radikalisme dan Intoleransi

5 April 2021, 12:10 WIB
Forum Ulama dan Cendekia Jateng Rumuskan Kurikulum Anti Radikalisme dan Intoleransi /Dok. Humas Pemprov Jateng/

Media Magelang - Forum Ulama dan Cendekia Jateng bersama-sama rumuskan Kurikulum Anti Radikalisme dan Intoleransi.

Dilansir Media Magelang dari Semarangku, pada Minggu, 4 April 2021, forum Ulama dan Cendekia Jateng tersebut diberi nama Forum Cinta Tanah Air yang berada di bawah pimpinan KH Munif Muhammad Zuhri, atau biasa disapa dengan Mbah Munif, Pimpinan Pondok Pesantren Giri Kusumo Mranggen, dengan anggota para rektor, pengasuh pondok pesantren, dan para cendekia.

Forum Ulama dan Cendekia tersebut didukung sepenuhnya oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Apakah Boleh Membatalkan Puasa karena Pekerjaan Berat di Bulan Ramadhan? Ini Penjelasannya

Baca Juga: Mulai 12 April 2021 Perpanjang SIM Bisa Lewat Smartphone, Begini Caranya

Baca Juga: Link Live Streaming Indosiar LIDA 2021 Top 56 Grup 4 Merah Senin 5 April, Tayang Pukul 20.30 WIB

Menurut Ganjar Pranowo, perumusan Kurikulum Anti Radikalisme dan Intoleransi tersebut sangat bermanfaat bagi para siswa sekolah untuk melindungi anak-anak muda dari bahaya pengaruh radikalisme.

"Forum yang dipelopori Mbah Munif ini sangat brilian dan menerobos. Menggabungkan kampus dan pondok pesantren, mereka berkolaborasi untuk membuat kurikulum pendidikan," ujar Ganjar Pranowo saat menghadiri FGD Forum Cinta Tanah Air di UIN Walisongo Semarang, Minggu, 4 April 2021.

"Saya resah melihat kondisi ini. Maka saya mendukung forum ini sebagai upaya melindungi generasi muda dari paham radikalisme dan intoleransi. Dengan membentuk karakter dan membuat metode dan metodologi pembelajaran yang baik, forum ini diharapkan membuat anak-anak tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga emosional. Jadi, tidak gampang ngamukan, tidak baperan," imbuh Ganjar Pranowo menyetujui gagasan para Ulama dan Cendekia itu, mengingat kurikulum tersebut sesuai dengan kondisi saat ini, yang baru terjadi aksi terorisme di sejumlah daerah.

Baca Juga: Cegah Hoaks! Pantau Aktivitas Gunung Merapi Hanya dari Link CCTV Online Berikut

Baca Juga: Seleksi CPNS 2021: Jadwal Pendaftaran dan Rincian Formasi di Kemenlu

Baca Juga: Buka Formasi CPNS, Ini Tata Cara Mendafar Sekolah Kedinasan Kemenkumham Untuk Tahun Anggaran 2021

Ganjar Pranowo berencana, setelah kurikulum itu selesai dirumuskan, dirinya akan menerapkan Kurikulum Anti Radikalisme dan Intoleransi tersebut ke semua sekolah di Jateng

Dengan dibantu para pendidik, Ganjar Pranowo berharap kurikulum itu bisa digabungkan dengan kurikulum pelajaran sekolah.

"Semua tingkat dan semua level. Hasil forum ini tentu akan menjadi bagian penting dalam pendidikan di Jawa Tengah. Jadi kalau siswa belajar itu ada gurunya dan isinya benar. Kalau tidak ada gurunya, mereka akan belajar di internet dan itu bahaya. Nanti merasa benar, muncul ujaran kebencian, gampang ngamuk dan sampai pada tindakan yang tidak diinginkan," tukas Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Bagi Pelamar CPNS 2021, Ini Jadwal Pendaftaran dan Rincian Formasi yang Dibuka Kementerian Luar Negeri

Baca Juga: Rincian Formasi dan Syarat Pendaftaran Seleksi CPNS 2021 di Kemenkeu

Baca Juga: Ini syarat dan Ketentuan Daftar CPNS Perpusnas RI 2021, Kapan Pendaftaran Dibuka?

Sedangkan menurut keterangan Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Imam Taufiq yang juga tergabung dalam Forum Cinta Tanah Air tersebut memaparkan, ide perumusan Kurikulum Anti Radikalisme dan Intoleransi ini muncul berdasarkan keresahan yang beredar di masyarakat tentang aksi terorisme yang kembali marak.

Untuk itu, semua elemen masyarakat dilibatkan, bekerjasama, guna mencegah masuknya pengaruh radikalisme pada anak-anak muda.

"Pondok pesantren dengan karakter khasnya, kampus dengan dunia keilmuannya dan pemerintah harus bersama-sama merumuskan design pendidikan yang ramah dan santun. Maka kolaborasi ini sangat pas untuk diterapkan," katanya Prof. Imam Taufiq.

Prof. Imam Taufiq menambahkan, forum Ulama dan Cendekia tersebut sebenarnya sudah empat kali mengadakan pertemuan, dan modul-modul yang disusun akan segera selesai dalam waktu dekat, sehingga bisa langsung diterapkan dalam kurikulum sekolah untuk semua jenjang pendidikan.

Baca Juga: Rincian Formasi dan Syarat Pendaftaran Seleksi CPNS 2021 di Kemenkeu

Baca Juga: Akan Menerima Formasi, Berikut Info Seleksi CPNS 2021 Sekolah Kedinasan dari Kemenhub

"Sudah hampir selesai, jadi sebentar lagi bisa diterapkan. Yang ditekankan adalah pendidikan yang ramah, mengajarkan kebersamaan, tidak mempermasalahkan perbedaan, tidak melakukan kriminalitas dan lainnya. Intinya adalah pengajaran karakter untuk tidak radikal dan tidan intoleran kepada semua anak bangsa," jelas Prof. Imam Taufiq.

Dengan begitu, keberadaan Forum Ulama dan Cendekia Jateng yang merumuskan Kurikulum Anti Radikalisme dan Intoleransi tersebut dapat menjawab keresahan masyarakat yang tak ingin para anak muda terpengaruh paham radikalisme.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: Rilis

Tags

Terkini

Terpopuler