Gempa Kecil Kembali Terjadi di Ambarawa dan Salatiga Selasa Malam Tadi

10 November 2021, 07:35 WIB
BMKG mencatat gempa bumi terkini guncang Ambarawa dengan kekuatan 2,8 Magnitudo.  /BMKG

Media Magelang – Gempa kecil kembali terjadi di daerah Ambarawa, Salatiga, dan sekitarnya pada Selasa, 9 November 2021 malam.

Berdasarkan info dari akun Twitter resmi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), terjadi serangkaian tiga gempa bumi berskala kecil di daerah Ambarawa dan Salatiga.

Ketiga gempa di Ambarawa dan Salatiga tersebut terjadi dalam kurun waktu kurang dari 20 menit saja.

Gempa pertama terjadi pada pukul 22:56:58 WIB dengan magnitudo 2,5. Pusat gempa berada di darat, 5 km barat laut Ambarawa dengan kedalaman 6 km.

Baca Juga: Kapolda Jateng Bantu dan Hibur Warga Terdampak Gempa Saat Kunjungi Ambarawa

Gempa kedua terjadi pada pukul 23:11:47 WIB dengan magnitudo 2,4. Pusat gempa berada di darat, 9 km timur laut Kota Salatiga dengan kedalaman 5 km.

Gempa ketiga terjadi kurang satu menit setelah gempa kedua, yaitu pada pukul 23:12:19 WIB dengan kekuatan M2,8. Pusat gempa berada di darat, 4 km timur Ambarawa dengan kedalaman 17 km.

Serangkaian gempa kecil ini merupakan yang pertama dalam empat hari terakhir. Pada 5 November lalu, gempa berskala M3,0 juga terjadi di daerah sekitar Ambarawa.

Seperti yang telah diketahui oleh masyarakat sekitar Ambarawa dan Salatiga, rentetan gempa sudah terjadi sejak 23 Oktober 2021 yang lalu.

Baca Juga: Sejarah Gempa Salatiga, Dilewati Sesar Aktif dan Penah Diikuti Bunyi Gemuruh

Dalam jangka waktu kurang dari dua pekan, dimulai dari tanggal 23 Oktober hingga 5 November 2021, BMKG mencatat 42 gempa telah terjadi dengan magnitudo 2,1-3,5. Kedalaman gempa-gempa tersebut rata-rata kurang dari 10 km.

Istilah untuk rentetan aktivitas gempa bumi seperti yang terjadi di Ambarawa dan Salatiga ini disebut gempa bumi swarm.

BMKG mengatakan, meski magnitudonya relatif kecil, kedalaman gempa-gempa swarm tersebut cukup dangkal.

Akibatnya, beberapa gempa tersebut dalam dirasakan oleh masyarakat di sekitar pusat gempa dalam skala intensitas II-III MMI.

Skala II MMI berarti gempa dapat dirasakan oleh orang banyak, tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Hanya benda-benda ringan yang digantung dapat terlihat bergoyang.

Skala III MMI berarti gempa dapat menimbulkan kerusakan ringan pada bagian non-struktural bangunan, seperti retak tipis pada dinding, genteng bergeser dan sebagian ada yang berjatuhan.

Berdasarkan Peta Geologi Lembar Magelang dan Semarang, daerah Ambarawa dan sekitarnya tersusun oleh endapan aluvial.

Hal ini mengakibatkan terjadinya resonansi gelombang seismik yang berdampak pada amplifikasi gelombang gempa yang melalui daerah tersebut.

Selain itu, daerah Ambarawa dan Salatiga ini diapit oleh tiga sesar aktif, yaitu Sesar Ungaran di utara, Sesar Merapi-Merbabu di barat, dan Sesar Rawa Pening di timur.

Konsekuensinya, daerah ini merupakan daerah rawan gempa bumi.

Gempa yang terjadi akhir-akhir ini tidak membahayakan jika kondisi bangunan di sekitar zona swarm tersebut memiliki struktur bangunan yang kuat.

Namun, BMKG tetap mengimbau masyarakat sekitar agar tetap waspada dan tidak panik jika sewaktu-waktu kekuatan gempa bumi swarm ini meningkat secara signifikan dan guncangannya lebih sering dirasakan.***

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler