BPPTKG : Volume Kubah Lava Merapi Hari Ini Masih Lebih Kecil Dari Saat Erupsi 2016

- 22 Januari 2021, 22:21 WIB
Laporan pengamatan pertumbuhan kubah lava merapi oleh BPPTKG.
Laporan pengamatan pertumbuhan kubah lava merapi oleh BPPTKG. /Twitter BPPTKG (@BPPTKG)

Media Magelang - Pantauan kubah lava Gunung Merapi oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) hingga 21 Januari 2021 disebut lebih kecil jika dibandingkan saat erupsi 2006.

Pantauan per tanggal  21 Januari 2021 ukuran kubah lava Gunung Merapi diperkirakan mencapai 104.000 meter kubik.

Sementara pada kejadian erupsi 2006, ukuran kubah lava mencapai sekitar 3,5 juta meter kubik.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Kota-kota di China Perketat Pembatasan Jelang Perayaan Imlek 2021

Hal ini disampaikan Kepala BPPTKG Hanik Humaida saat konferensi pers secara virtual di Yogyakarta, Jumat sore 22 Januari 2021.

"Volume yang tumbuh sekarang ini masih kecil,” jelas Hanik.

Walau begitu, pada data pengamatan mingguan, BPPTKG mencatat volume kubah lava Gunung Merapi masih akan terus mengalami pertumbuhan.

Baca Juga: Tidak Perlu Khawatir, Inilah Beberapa Reaksi Tubuh Setelah Disuntik Vaksin Covid-19

Sebelumnya, per 14 Januari 2021 volume kubah lava masih sebesar 46.766 meter kubik dengan laju pertumbuhan sekitar 8.500 meter kubik per hari. 

Lalu,pada awal pekan ini kembali meningkat menjadi 85.000 meter kubik dan per 21 Januari menjadi 104.000 meter kubik.

Lebih lanjut lagi, Hanik menjelaskan bahwa pertumbuhan kubah lava ini akan mempengaruhi perubahan morfologi di sisi barat daya Gunung Merapi secara signifikan.

Baca Juga: Bunda, Yuk Waspadai Gejala Covid-19 yang Muncul Pada Bayi dan Anak!

Meski begitu, pada bagian sisi tenggara hingga kini belum ada perubahan.

 "Namun demikian, kita tetap harus konsentrasi dalam pengamatan yang ada di dalam kawah," kata Hanik.

Hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Level III atau Siaga pada Gunung Merapi.

Baca Juga: PLN Subsidi Listrik Sampai Maret 2021, Ini Cara Akses Token Via Website stimulus.pln.co.id

Sementara potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada daerah selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.

Walaupun letusan masih cenderung efusif, apabila terjadi letusan eksplosif maka perkiraan jarak lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak, kata Hanik.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: ANTARANEWS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah