Sudah Makamkan 428 Korban Covid-19, Pihak TPU dan Penggali Kubur Dukung Gerakan Jateng di Rumah Saja

- 5 Februari 2021, 16:28 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengunjungi penggali kubur di TPI Mijen Kota Semarang
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengunjungi penggali kubur di TPI Mijen Kota Semarang /Dok. Humas Pemprov Jateng

Media Magelang – Dukung gerakan Jateng di Rumah Saja, penggali kubur di TPU Jatisari yang melayani pemakaman korban Covid-19 nyatakan setuju dengan keputusan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Gerakan Jateng di Rumah Saja diharapkan dapat digunakan sebagai upaya menekan jumlah korban yang meninggal akibat Covid-19, terutama yang akan dikubur di TPU Jatisari.

Sebelum diberlakukannya gerakan Jateng di Rumah Saja tercatat angka kematian akibat pandemi terus meningkat, berdasarkan jumlah pemakaman korban Covid-19 yang hingga saat ini telah mencapai 428 orang.

Baca Juga: Kyai Munif Zuhri Berikan Dukungan Gerakan Jateng di Rumah Saja: Tenumbuhkan Empati Kepada Korban Covid-19

Gubernur Ganjar Pranowo memprogramkan 'Jateng Di Rumah Saja', yang akan berlangsung pada tanggal 6 dan7 Februari 2021 secara serentak di berbagai Kota dan Kabupaten Jawa Tengah.

Selain mendapatkan dukungan dari TNI, instansi Kota dan Kabupaten serta  tenaga kesehatan, Program 'Jateng Di Rumah Saja' juga memperoleh dukungan dari penggali kubur yang biasa memakamkan korban Covid-19 di Jawa Tengah.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh salah satu penggali kubur Covid-19 di TPU Jatisari, Mijen, Kota Semarang, Maryadi. Menurut pria asal Kabupaten Boyolali, dia mendukung program Jateng di Rumah Saja untuk menekan angka kematian.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini 5 Februari 2021, Aldebaran Berhasil Pertahankan Andin di Sidang Perceraiannya

"Kalau program 'Jateng di Rumah Saja', saya mendukung, karena untuk mencegah penyebaran (Covid-19)," ujar Maryadi di TPU Jatisari Semarang pada Kamis, 4 Februari 2021.

Menurut Maryadi, program 'Jateng Di Rumah Saja', adalah usaha nyata  untuk mengurangi angka kematian Covid-19. Terlebih lagi, pemberlakuan program ini jatuh pada Sabtu dan Minggu sehingga banyak orang yang menghabiskan waktu di rumah masing-masing.

Sebagai penggali kubur, Maryadi prihatin dengan meningkatnya korban meninggal dunia karena Covid-19. Selain itu, jika ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia, ia harus siap memakamkannya walaupun dalam kondisi malam hari.

Baca Juga: Ladies, Ayo Istirahatkan Kulit dengan Terapkan Diet Skincare

Setelah menangani pemakaman korban Covid-19, Maryadi selalu khawatir bila dirinya tertular Covid-19 atau membawa virus tersebut pulang ke rumah, walaupun ia selalu mematuhi protokol kesehatan saat memakamkan korban.

"Untungnya tidak apa-apa," ujar Maryadi.

Disamping itu, Staf TPU Jatisari, Warni mencatat jumlah pasien Covid-19 yang dimakamkan di TPU Jatisari sejak 2 April 2020 hingga 4 Februari 2021 telah mencapai ratusan orang.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 5 Februari 2021: Elsa di Ujung Tanduk, Misteri Pembunuhan Roy Terungkap?

"Kurang lebih 428 orang (pasien Covid-19 meninggal dimakamkan di TPU Jatisari)," ujar Warni.

Ganjar telah menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang pelaksanaan gerakan "Jateng di Rumah Saja". SE Gubernur itu bernomor 443.5/0001933 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II.

Program 'Jateng Di Rumah Saja' telah didukung penuh oleh pihak TPU dan penggali kubur untuk menekan angka kematian Covid-19.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah