Melihat sampel uji klinis vaksin yang diambil dari orang Indonesia, Ganjar Pranowo menyebutkan setidaknya ada karakter khas dari orang Indonesia dan DNA-nya tidak jauh berbeda.
“Jadi kalau orang melihat DNA-nya orang Indonesia, mudah-mudahan bisa lebih bagus,” ujarnya.
Baca Juga: Aparat Desa di Bogor Menilap Dana Bansos, Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara
Menurut Ganjar Pranowo, pengawalan uji klinis dan pengembangan Vaksin Nusantara menjadi penting.
“Menurut saya, ini sangat penting untuk dikawal. Saya sudah ketemu dengan Pak Terawan dan beliau sudah menceritakan hal ini. dari ceritanya, metode dan metodologi penggunaannya, vaksin ini jauh lebih aman,” ucap Ganjar Pranowo.
Pada uji klinis dan pengembangan Vaksin Nusantara tahap pertama, vaksin diujikan kepada 27 sukarelawan vaksin untuk mengetahui keamanannya.
Hasil uji klinis Vaksin Nusantara tahap pertama cukup baik tanpa ada keluhan berat dari sukarelawan vaksin.
Vaksin Nusantara dikembangkan menggunakan metode berbasis sel dendritik autolog yang merupakan komponen sel darah putih.
Sel dendritik merupakan sel imun yang menjadi bagian sistem imun. Sel dendritik akan membentuk antigen khusus kemudian antibodi terbentuk.