Jika salah satu atau kedua sesar tersebut bergerak maka akan timbul guncangan yang sering disebut dengan gempa bumi.
Menurut penjelasan Daryono, ada bebesapa gempa yang terjadi cukup kuat dan menimbulkan kerusakan sejak tahun 1849.
Gempa tersebut diketahui terjadi di wilayah Salatiga, Banyubiru, dan Ambarawa.
Berikut adalah catatan sejarah gempa kuat yang pernah merusak Salatiga, Banyubiru, dan Ambarawa:
1) Gempa 24 September 1849, yang mengguncang wilayah Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.
2. Gempa 17 Juli 1865, mengguncang wilayah Banyubiru, Ambarawa, dan Ungaran. Gempa ini setidaknya menyebabkan tembok rumah retak.
3. Gempa 22 Oktober 1865, mengguncang wilayah Semarang, Ungaran, dan Ambarawa.
Gempa pada saat itu juga mengalami gempa susulan pada esok hari berikutnya, yaitu pada 23 Oktober 1865 yang diikuti oleh gemuruh.
4. Gempa 22 April 1866, mengguncang wilayah Ungaran dan Ambarawa. Gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan terutama pada tembok rumah.
5. Gempa 10 Oktober 1872, mengguncang wilayah Salatiga, Ambarawa dan Ungaran. Kerusakan yang ditimbulkan masih berupa bangunan tembok rumah yang rusak.