Jadi Peserta Upacara Hari Sumpah Pemuda di Asrama Aceh, Ganjar Ajak Mahasiswa Aceh Perbaiki Makam Pocut Meurah

- 28 Oktober 2021, 17:05 WIB
Ganjar Ajak Mahasiswa Aceh Perbaiki Makam Pocut Meurah Intan di Blora
Ganjar Ajak Mahasiswa Aceh Perbaiki Makam Pocut Meurah Intan di Blora /Pemprov Jateng



Media Magelang - Ganjar Pranowo diundang menjadi peserta upacara Hari Sumpah Pemuda oleh mahasiswa asrama Aceh pada hari Kamis, 28 Oktober 2021.

Sebagai peserta upacara di Asrama Mahasiswa Aceh Pocut Meurah Intan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengenakan pakaian adat Aceh. Ia pun menjadi teringat dengan pejuang perempuan asal Aceh, Pocut Meurah Intan saat mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda itu.

Berdasarkan informasi yang diketahui Ganjar, Pocut Meurah Intan diketahui meninggal di Blora dan dimakamkan di sana. Tepatnya adalah di makam Desa Tegalsari Blora. Berdasarkan dari informasi yang didapatkannya, makam Pocut Meurah Intan kurang terawat.

Baca Juga: Curah Hujan Naik 40 Persen, Ganjar Pranowo Himbau Warga Jateng Baca Info BMKG dan Kuasai Ilmu Titen

Ganjar akhirnya mengajak para mahasiswa Aceh untuk datang ke Blora setelah upacara selesai. Gubernur Jateng ini mengajar mahasiswa untuk gotong royong merawat makam Pocut Meurah Intan.

"Iya saya dengar informasi, ada pejuang perempuan dari Aceh yang dibuang sampai ke Blora dan meninggal di sana. Saya ingat beliau saat masuk ke sini, karena asrama mahasiswa Aceh ini dikasih nama beliau," katanya.

Menurut informasi, makam Pocut Meurah Intan saat ini tidak terlalu terawat. Hal ini disayangkan, karena ia adalah orang hebat.

Karena hal itulah, Ganjar mengajak mahasiswa Aceh untuk datang ke Blora dalam waktu dekat. Tujuannya untuk berziarah sekaligus gotong royong membersihkan dan merawat makam itu.

"Ternyata kawan-kawan mahasiswa Aceh ada yang pernah ke sana dan melihat kondisinya. Memang kurang terawat. Maka saya akan ajak mereka untuk bersama-sama datang, kita bersih-bersih dan merawatnya. Saya ajak mereka biar merasa memiliki," ujar Ganjar.

Baca Juga: Hari Santri Diperingati 22 Oktober 2021, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Anggota Dewan Kompak Sarungan

Selain mengajak mahasiswa Aceh, Ganjar pun turut mengajak mahasiswa daerah lain yang ikut dalam Forum Persaudaraan Antar Etnis Nusantara untuk ikut membantu. Siapapun mereka, dari daerah manapun bisa bergabung dalam kegiatan tersebut.

"Tidak hanya dari Aceh tentu saja, siapapun mahasiswa nanti yang mau ikut, mau bersama-sama bersih-bersih dan merawat diperbolehkan. Nanti kalau perlu saya yang bangun," kata Ganjar.

Para mahasiswa dan pelajar Aceh di Semarang pun menyambut dengan antusias ajakan itu. Mereka mengatakan tidak sabar untuk bersama-sama datang ke makam Pocut Meurah Intan untuk melakukan perawatan.

"Kami tentu sangat antusias dan tidak sabar untuk itu. Kami senang sekali diajak, pasti kami suport. Karena memang, kondisi makamnya tidak terawat, banyak daun-daun di atasnya," kata Ketua Ikatan Pelajar Aceh Semarang, Ahmad Jihan Muzakki.

Muzakki juga sangat mengapresiasi Ganjar yang mengajak mahasiswa Aceh merawat makam Pocut Meurah Intan. Tidak hanya merawat, Ganjar bahkan ingin membangun makamnya agar lebih layak.

"Tentu itu hal yang luar biasa bagi kami. Pak Ganjar bukan orang Aceh, tapi mau untuk merawat makam pahlawan Indonesia, khususnya pahlawan dari Aceh. Tentu kami sangat senang dan bangga sekali," ujarnya.

Sekadar informasi, Pocut Meurah Intan adalah pejuang perempuan Aceh selain Cut Nyak Dien dan Cut Meutia. Semasa hidupnya, ia dikenal garang saat berjuang memimpin pasukan gerilya melawan penjajah. Karena keberanian kegarangannya itu, dia mendapat julukan Singa Betina dari Belanda.

Pocut Meurah Intan dibuang ke Blora Jateng oleh Belanda pada tahun 1905. Di sana, Pocut Meurah Intan dikenal masyarakat dengan nama Mbah Tjut.

Di usia sekitar 105 tahun, Pocut Meurah Intan meninggal dunia dan dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Tegalsari Kabupaten Blora pada 1937.***

Editor: Sonia Okky Astiti

Sumber: Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah