Mengenal Chef Juna di Luar Panggung tanpa Kamera

- 13 Agustus 2021, 18:44 WIB
Sisi hidup Chef Juna terus terungkap setelah banyak panggung menghadirkannya. Termasuk jalinan asmaranya.
Sisi hidup Chef Juna terus terungkap setelah banyak panggung menghadirkannya. Termasuk jalinan asmaranya. /Instagram/ @junarorimpandeyofficial

Chef Juna menceritakan, baru setahun di Amerika, dunia diguncang  krisis moneter 1998. Situasi itu mengubah segalanya. Keluarganya terdampak secara ekonomi.

Mau tak mau, ia harus melanjutkan hidup di negeri orang dengan berbagai cara dan upaya. Ia rela menjadi pekerja kasar sekali pun. Juna Rorimpandey tak boleh gagal, itu tekadnya.

“Kalau tak bekerja, saya tak bisa dapat uang untuk makan. Saya harus ‘menangguhkan diri’, jangan sampai blunder. Gagal bukanlah pilihan,” tegasnya.

Keteguhan dan ketangguhan menghadapi masalah menjadi kunci penting dalam hidup pria kelahiran Manado, 20 Juli 1975 itu.

Ia mengaku meninggal pekerjaan kasar setelah diterima di sebuah restoran di Houston. Jejak keberuntungannya di dari sana.

Baru dua pekan kerja, kepala chef restoran itu memanggilnya. Untuk menempati posisi sushi chef. Sang kepala restoran tertarik dengan attitude Juna.

“Sebenarnya, dengan jadi chef pendapatan saya berkurang dibandingkan sebagai pelayan yang kerap mendapat tips dari tamu,” ungkapnya.

Tapi Juna yang masih berusia 22 tahun itu punya mimpi besar, untuk mengembangkan skill, menjadi sushi chef. Di sana tak banyak orang bisa jadi sushi chef.

Kehidupan tanpa sorot kamera itu, Juna tekuni dengan tekad dan penuh tanggung jawab. Juna tak ingin gagal lagi sebagaimana pendidikanya di Indonesia.

Dengan ketekunannya, Juna akhirnya dipromosikan mendapat Green Card. Kesempatan menjadi warga negara Amerika Serikat jalur permanent resident.

Halaman:

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Instagram @prakerja.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah