Tes Covid-19 Massal di China Usai Varian Delta Meluas

4 Agustus 2021, 13:03 WIB
Ilustrasi virus Covid-19 varian Delta yang meluas di China. /Foto: NEXU Science Communication/ REUTERS/

Media Magelang – China melakukan tes Covid-19 secara massal usai varian Delta ditemukan meluas.

Pelaksanaan tes Covid-19 secara massal lantaran kasus varian Delta banyak ditemukan ini diumumkan di Wuhan pada Selasa 3 Agustus 2021.

Dengan melaksanakan tes Covid-19 massal ini, penerbangan, perjalanan kereta api, bahkan pertandingan liga basket dibatalkan. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran varian Delta.

Baca Juga: Anies Baswedan: Sertifikat Vaksin Covid-19 Bakal Jadi Syarat Aktivitas di Jakarta

Sebagaimana diwartakan AP News, penyebaran Covid-19 varian Delta jauh lebih luas dibandingkan yang pernah ditangani China pada awal pandemi 2020 lalu.

Pada penanganan pandemi 2020 lalu, China langsung melakukan lockdown dan tes Covid-19 massal untuk isolasi para pasien yang terinfeksi. Langkah ini pun efektif sehingga sebagian besar kasus tak menyebar keluar kota atau provinsi.

Langkah ini pun kembali dilakukan agar Covid-19 varian Delta tak menyebar lebih luas.

Berdasarkan data terakhir, kasus Covid-19 varian Delta telah menyebar di lebih dari 35 kota di 17 provinsi di China.

Baca Juga: China Lockdown Beberapa Wilayah Usai Covid-19 Varian Delta Masuk

Akibatnya, Kota Nanjing dan Yangzhou telah membatalkan seluruh penerbangan domestic dan Beijing pun menghentikan operasional kereta jarak jauh dari 23 stasiun.

Kota Wuhan pun menjadi yang pertama melaksanakan tes Covid-19 massal usai tiga kasus terkonfirmasi pada Senin 2 Agustus 2021.

Ketiga kasus ini termasuk dalam 90 kasus Covid-19 varian Delta yang baru saja dikonfirmasi secara nasional sebagaimana disebutkan Komisi Kesehatan Nasional pada Selasa 3 Agustus 2021.

Dari keseluruhan kasus tersebut, 61 kasus menyebar secara lokal dan 29 kasus lainnya dilaporkan berasal dari penduduk yang baru saja kembali dari luar negeri.

China langsung memberlakukan tes Covid-19 secara massal agar infeksi varian Delta tidak menyebar secara luas seperti awal pandemi 2020.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Tags

Terkini

Terpopuler