Pasca Penyerbuan Gedung Capitol AS, Twitter Suspend Permanen Akun Donald Trump

- 9 Januari 2021, 12:58 WIB
Akun Twitter Donald Trump disuspen selamanya.
Akun Twitter Donald Trump disuspen selamanya. /Instagram/ @realdonaldtrump/



Media Magelang - Akun Twitter Presiden Amerika Donald Trump (@realDonaldTrump) ditutup secara permanen pasca aksi massa pendukungnya yang menyerbu Gedung Capitol AS pada hari Rabu 6 Januari 2021 waktu setempat.

Akun Twitter dengan 88 juta follower milik Donald Trump itu sebelumnya terkena suspend selama 12 jam di hari yang sama pada saat kejadian lantaran dinilai memprovokasi Penyerbuan Gedung Capitol AS.

Sesuai rilis dari media sosial tersebut, akun Donald Trump dinilai telah melanggar kebijakan aturan yang dibuat Twitter dan berpotensi menimbulkan kekerasan, seperti yang sudah terjadi pada aksi massa di Gedung Capitol AS.

Baca Juga: Update Gunung Merapi Hari Ini, BPPTKG Catat Guguran Lava Pijar Keluar 7 Kali Setelah Semalam 15 Kali

Dalam sebuah rilis blog perusahaan tersebut di hari Jumat 8 Januari 2021 waktu setempat, Twitter menyatakan bahwa dua cuitan Trump yang diposting pada hari terjadinya aksi massa telah melanggar aturan kebijakan sosial tersebut dengan mengglorifikasi tindakan kekerasan.

Dalam konfirmasinya,ini merupakan kali pertama Twitter menutup paksa akun seorang presiden

"Setelah melakukan peninjauan dari kicauan akun @realDonaldTrump dan konteks yang beredar kami menutup secara permanen akun tersebut berdasar pertimbangan resiko dari penghasutan kekerasan, " ujar Twitter lewat akun @twittersafety pada hari berikutnya.

Baca Juga: Arya Saloka Pernah Dibayar Rp75.000 Disuruh Vanessa Angel Lakukan Ini Sebelum Main Ikatan Cinta

Trump juga telah berulang kali menggunakan Twitter dan akun sosial media lainnya untung melakukan klaim terhadap keputusan kekalahannya pada pemilu dan menyebarkan berbagai teori mengenai kecurangan pemilu dan konspirasi lain untuk mendorong pendukungnya untuk menyerbu Gedung Capitol.

Tidak hanya Twitter, Facebook Inc juga telah menutup akun Trump setidaknya hingga masa pergantian presiden berakhir.

Aksi massa yang mengakibatkan jatuhnya lima korban jiwa ini sempat menghebohkan lini masa global.

Baca Juga: Usai Dua Tahun, Super Junior Siap Rilis Album Baru pada Februari 2021
Kejadian ini merupakan kelanjutan dari aksi protes pengumuman hasil pemilu pasca kekalahan Donald Trump atas Joe Biden pada pemilihan umum presiden.

Hal ini sekaligus mewarnai perdebatan Trump akan isu mengenai cara kerja sosial media dalam memoderasi akun para pemimpin dunia yang berpengaruh, dalam cuitannya beberapa waktu lalu.

Pasca Penyerbuan Gedung Capitol AS, tindakan penutupan akun ini akan membungkam Donald Trump dalam menyuarakan pendapatnya di Twitter tepat sebelum waktu serah terima jabatan pada 20 Januari 2021.***

Editor: Dinda Silviana Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x