Meskipun Inggris memiliki salah satu tingkat melek keuangan tertinggi di dunia, ada perbedaan mencolok antara warga Inggris dalam pemahaman mereka tentang cara terbaik untuk mengelola keuangan.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Ipsos Mori pada September lalu menemukan bahwa daerah yang paling miskin secara ekonomi di Inggris juga memiliki tingkat literasi keuangan terendah, yang berarti masyarakatnya kurang menyadari cara paling efisien untuk mengelola keuangan mereka secara umum, dan risiko serta kemungkinan seputar keuangan pribadi.
Baca Juga: Cara Dapat Rp 1,2 Juta dari BLT BSU 2021, Tingkatkan Perekonomian di Masa Pandemi!
Bagi jutaan Muslim Inggris, 46 persen di antaranya tinggal di 10 persen teratas wilayah paling miskin di negara itu, hal ini menghadirkan penghalang lain bagi mobilitas sosial.
Itulah sebabnya Wahed, sebuah perusahaan investasi dan penasihat keuangan Islam, bermitra dengan Learning Roots untuk membuat buku anak-anak berjudul “Investasi Menakjubkan Nabi Yusuf”.
Buku tersebut adalah sebuah buku online gratis yang memiliki peran sebagai “panduan pertama anak untuk investasi halal.”
Meneladani kisah Al-Qur'an tentang Nabi Yusuf yang mendorong komunitasnya untuk menabung melalui tahun-tahun kemakmuran untuk mempersiapkan tahun-tahun kesulitan, secara tidak langsung buku ini mengajarkan anak-anak konsep perencanaan untuk masa depan, dan cara menumbuhkan kekayaan, semuanya dilakukan dengan cara yang halal.
Melalui buku tersebut, pembaca diberi tahu “Sebagian besar investasi membutuhkan waktu untuk menjadi sukses dan besar. Jadi, semakin awal Anda memulai, semakin banyak investasi Anda dalam jangka waktu yang lama.”
Menurut Kepala Wahed Inggris, Umer Suleman, seperti dikutip dari Arab News, 30 Oktober 2021, buku ini tidak mengajarkan anak-anak tentang produk atau saham keuangan mana yang paling sesuai untuk mereka, melainkan konsep dasar yang mendukung keuangan yang sehat di masa depan, dengan cara yang menyenangkan dan mudah diakses.
“Kami mengajari mereka kesabaran, memahami apa yang mereka miliki sekarang, dan apa yang mungkin atau tidak mungkin mereka miliki besok,” ujar Umer Suleman.
Editor: Sonia Okky Astiti
Sumber: Arab News