Rusia Sahkan Peraturan Larang Operasi Kelamin Diklaim Sebagai Perlindungan Kepada Warga Negara dan Anak

- 1 Agustus 2023, 07:15 WIB
Rusia Sahkan Peraturan Larang Operasi Kelamin Diklaim Sebagai Perlindungan Kepada Warga Negara dan Anak /
Rusia Sahkan Peraturan Larang Operasi Kelamin Diklaim Sebagai Perlindungan Kepada Warga Negara dan Anak / /Reuters/Grigory Dhukor/



Media Magelang - Parlemen Rusia baru-baru ini mengambil langkah kontroversial dengan menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) yang bertujuan untuk melarang operasi pengecualian gender. 

RUU ini disahkan oleh Duma, majelis rendah parlemen Rusia, dalam pembacaan ketiga dan terakhirnya dengan suara bulat. 
 
Langkah selanjutnya adalah RUU tersebut harus disetujui oleh Dewan Federasi, majelis tinggi yang dikontrol oleh Kremlin Rusia.

Dalam penjelasan RUU ini, Vyacheslav Volodin, Ketua Duma, menyatakan bahwa keputusan ini bertujuan untuk melindungi warga negara dan anak-anak Rusia. 
 
 
Namun, RUU yang disahkan oleh pemerintah Rusia ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat dan pengamat internasional.

Dukungan untuk RUU ini datang dari kelompok-kelompok konservatif yang percaya bahwa operasi pengecualian gender merupakan ancaman terhadap tradisi dan nilai-nilai keluarga yang dijunjung tinggi. 
 
Mereka berpendapat bahwa larangan ini diperlukan untuk melindungi kesatuan keluarga dan mempertahankan pandangan tradisional tentang gender.

Di sisi lain, banyak pihak yang menentang RUU ini dengan alasan bahwa langkah ini merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, termasuk hak individu untuk membuat keputusan tentang tubuhnya sendiri. 
 
Operasi pengecualian gender sering kali dilakukan oleh individu yang mengalami kesulitan identitas gender atau merasa tidak nyaman dengan jenis kelamin biologis mereka. 
 
Larangan ini dapat menghambat akses mereka terhadap perawatan medis yang dianggap penting untuk kesehatan mental dan emosional mereka.

Perdebatan terkait RUU ini juga mencakup isu-isu medis dan etika. Para kritikus khawatir bahwa larangan ini dapat menyebabkan peningkatan tindakan ilegal dan berbahaya seperti operasi ilegal yang tidak diawasi secara medis. 
 
Mereka memperingatkan tentang risiko kesehatan yang lebih tinggi dan dampak psikologis yang mungkin ditimbulkan oleh tindakan semacam itu.

Selain itu, RUU ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas LGBTQ+ di Rusia. Beberapa kelompok advokasi telah menyuarakan keprihatinan bahwa RUU ini dapat meningkatkan diskriminasi dan kekerasan terhadap individu yang berbeda identitas gender.

Ketika RUU ini mencapai tahap persetujuan akhir di Dewan Federasi, para pengamat internasional dengan cermat mengawasi perkembangan tersebut. 
 
Tindakan legislatif ini telah menimbulkan perhatian global terhadap hak asasi manusia dan kebebasan individu di Rusia.

Namun demikian, sampai RUU ini disetujui oleh Dewan Federasi dan menjadi undang-undang, isu ini tetap menjadi bahan perdebatan dan kontroversi. 
 
Tantangan yang dihadapi oleh Rusia adalah mencari keseimbangan antara perlindungan nilai-nilai tradisional dan hak-hak individu untuk menentukan pilihan mereka sendiri mengenai kesehatan dan identitas gender.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x