Xenophobia sering kali tumpang tindih dengan bentuk prasangka termasuk rasisme, homophobia, dan lain-lain. Namun nyatanya ada perbedaan penting.
Rasisme, homophobia, dan bentuk diskriminasi lainnya biasanya didasarkan pada karakteristik tertentu, sedangkan xenophobia pada umumnya berakar pada persepsi seseorang terhadap orang asing.
Soal apakah xenophobia merupakan gangguan mental, masih diperdebatkan oleh para ahli.
Baca Juga: Merapi Kembali Luncurkan Lava Pijar 1.000 Meter Ke Arah Barat Daya
Adapun ciri-ciri orang yang memiliki xenophobia adalah sebagai berikut:
- Merasa tidak nyaman di sekitar orang-orang yang termasuk dalam "kelompok" yang berbeda
- Berusaha keras untuk menghindari area tertentu
- Menolak berteman dengan orang lain hanya karena warna kulit, cara berpakaian, atau faktor eksternal lainnya
- Kesulitan menanggapi teman atau berhubungan dengan rekan satu tim yang tidak termasuk dalam kelompok ras, budaya, atau agama yang sama
Baca Juga: Donald Trump Tidak Menyebut Nama Joe Biden Sebagai Penerusnya
Meski demikian, setiap orang yang xenophobia dapat memiliki karakteristiknya masing-masing dan tidak dapat dijadikan tolak ukur yang meluas.
Very Well Mind menyebutkan bahwa orang yang xenophobia tidak benar-benar fobia. Sebaliknya, istilah tersebut paling sering digunakan untuk menggambarkan orang yang mendiskriminasi orang asing atau pendatang.
Orang yang memiliki xenophobia biasanya merasa dan percaya bahwa budaya atau bangsanya lebih unggul. Mereka juga cenderung menjauhkan imigran dari komunitasnya, bahkan mungkin melakukan tindakan yang merugikan.
Baca Juga: Kontrak dengan JYP Entertainment Selesai, GOT7 Tulis Surat Perpisahan Untuk Penggemar