Media Magelang – Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan adab dalam berpolitik setelah putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merilis pernyataan mengenai adanya dugaan kudeta dalam Partai Demokrat.
Dugaan kudeta Partai Demokrat kian mencuat setelah AHY selaku ketua umum mengeluarkan rilis pada 1 Februari 2021.
Dalam rilis tersebut, AHY mengungkapkan bahwa dirinya menduga adanya gerakan yang bertujuan untuk mengguilingkan kekuasannya secara paksa.
Baca Juga: Sah Rilis! Kenali Ciri-Ciri dan Tampilan Materai Rp10.000 sebagai Pelengkap Dokumen Transaksi
Tanggapan SBY Soal Kudeta Partai Demokrat
AHY menambahkan bahwa terdapat lima orang yang berperan besar dalam aksi kudeta tersebut.
Bahkan satu dari lima orang tersebut adalah orang dalam lingkup pemerintahan Presiden Jokowi.
Dirinya menuturkan bahwa aksi ini sudah ia curigai sejak satu bulan yang lalu.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 3 Februari: Saksi Pembunuhan Roy Siuman, Elsa Ketahuan?
“Sebenarnya kami sudah mencium gejala ini sejak satu bulan yang lalu,” tulis AHY.
Sehari sebelum AHY secara resmi mengeluarkan rilis, Susilo Bambang Yudhoyono selaku
Pendiri Partai Demokrat mengunggah sebuah cuitan pada akun Twitternya, @SBYudhoyono.
“Bagi siapapun yang memegang kekuasaan politik, pada tingkat apapun, banyak cara berpolitik yang lebih bermoral & lebih beradab,” tulis SBY.
Dalam cuitannya tersebut, ia mengingatkan kepada seluruh pemegang kekuasaan tanpa terkecuali untuk tetap mengedepankan moral dan adab dalam berpolitik.
Melanjutkan cuitan, SBY juga mencontohkan tiga jenis manusia dalam berpolitik.
“Ada 3 golongan manusia, yaitu the good, the bad, & the ugly. Kalau tidak bisa menjadi the good janganlah menjadi the ugly,” tulis SBY mengakhiri cuitannya.
Baca Juga: Man Utd vs Southampton: Menang 9-0 di Liga Inggris, Ole Samai Rekor Sir Alex Ferguson
Belum ada pernyataan resmi dari SBY terkait cuitan tersebut.
Akan tetapi Rachland Nashidik, Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat menghubungkannya pada nama salah satu Menteri yang diduga menjadi dalang aksi kudeta.
Dirinya bahkan terang-terangan menyebut nama Jenderal Moeldoko dalam cuitan terkait tiga jenis manusia dalam berpolitik versi SBY.
Baca Juga: Rekomendasi 10 Lagu Indonesia Awal 2000-an yang Bisa Didengarkan saat Bersantai
“Selamat malam, Jenderal Meoldoko. Kalau tak mampu jadi the good, jangan jadi the bad, apalagi the ugly,” cuit Rachland Nashidik melalui akun Twitternya, @RachlandNashidik.
Demokrat menduga kuat bahwa aksi kudeta ini dilakukan dengan cara mendekati semua kader dan pimpinan partai di berbagai wilayah.
Tak hanya itu, para kader dan pimpinan Partai Demokrat diduga diberi imbalan uang dalam jumlah yang besar untuk melancarkan aksi kudeta.***