Bahas Pemberhentian Pegawai KPK, Anggota ICW Dapat Serangan Digital

27 Mei 2021, 11:50 WIB
Ilustrasi logo Indonesian Corruption Watch (ICW). /ANTARA

Media Magelang - Beberapa aktivis anti korupsi Indonesia yang merupakan anggota dari Indonesia Corruption Watch (ICW) mengaku mendapat serangan di dunia digital.

Serangan yang didapat oleh beberapa anggota ICW di dunia digital itu berkaitan dengan pembahasan mereka tentang pemberhentian 75 pegawai KPK.

Penyerangan terhadap beberapa anggota ICW di dunia digital itu sudah berlangsung sejak 17 Mei 2021, dan semakin meningkat hingga kini.

Baca Juga: Link Nonton Drama Law School Episode 13 Sub Indo via TV Online Gratis

Serangan itu terjadi setelah para anggota ICW itu ikut dalam konferensi secara daring membahas pemberhentian 75 pegawai KPK.

Menurut pengakuan ICW bentuk-bentuk serangan yang diarahkan ke beberapa anggotanya bermacam-macam, mulai dari peretasan akun Messenger hingga akun WhatsApp mereka yang tak bisa digunakan.

Bahkan penyerangan yang sangat parah disebutkan oleh ICW adalah sabotase ketika konferensi daring membahas pemberhentian 75 pegawai KPK tiba-tiba muncul tayangan film porno dalam tampilan video konferensi tersebut.

Baca Juga: Hari Ini! Matahari Berada Tepat di Atas Ka’bah

Sementara itu, Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo mengatakan bahwa ada upaya untuk mengambil alih akun WhatsApp dan akun Telegram miliknya yang terus berlanjut dalam beberapa hari terakhir ini.

Beberapa mantan penyidik ​​KPK mengaku juga pernah mengalami serangan serupa.

Namun pihak pengelola WhatsApp, Zoom, dan Telegram belum memberikan penjelasan hingga saat ini terkait serangan digital terhadap para anggota ICW itu.

Baca Juga: Link Live Streaming Gratis dan Sinopsis Drama Korea Sell Your Haunted House Episode 14 Sub Indo

Sedangkan Pejabat di kantor Presiden Joko Widodo mengatakan hal itu adalah urusan polisi.

Tapi diketahui Kepolisian Daerah Jakarta telah menolak berkomentar sehubungan dengan penyerangan digital tersebut.

Sejumlah pegiat antikorupsi lainnya mengatakan KPK menjadi lebih lemah di bawah pemerintahan Presiden Jokowi, namun pihak Istana Negara menyangkal tudingan itu.

Keluhan mengenai serangan digital juga pernah terjadi tahun lalu.

Penyerangan digital kala itu menyasar para aktivis dan mahasiswa dalam seminar daring yang membahas isu hak asasi manusia di Papua.

Baca Juga: Cek Penerima Bansos Kemensos 2021 Kini Lewat New DTKS, Login di Laman cekbansos.kemensos.go.id

Sejumlah jurnalis Indonesia juga mengaku pernah mendapat serangan serupa di dunia digital.

Damar Juniarto, direktur eksekutif SAFEnet mengatakan pihaknya mencatat ada lebih dari seratus kejadian serangan digital terjadi di Indonesia tahun lalu, dan meningkat tajam dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Sepanjang 2020, kami temukan 147 insiden serangan digital," ujar Damar Juniarto pada April 2021 lalu.

"Sebanyak 85 persennya tertuju kepada kelompok kritis. Salah satunya teman-teman akademisi," jelas Damar Juniarto dalam diskusi bertajuk 'Kebebasan Ekspresi, Hukum, dan Dinamika Perkembangannya'.

Dengan demikian, telah terjadi serangan digital terhadap beberapa anggota ICW berupa peretasan akun Messenger, WhatsApp, dan penayangan film porno saat konferensi daring setelah mereka membahas pemberhentian 75 pegawai KPK.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler