Baca Juga: Marah Akibat Pemerintah Bubarkan Ormas FPI, Fadli Zon: Ini Pembunuhan Terhadap Demokrasi
Politisi yang pernah menjadi wakil ketua DPR RI periode 2014-2019 itu pun mengingatkan para pejabat tinggi tentang tujuan Indonesia menggunakan sistem demokrasi.
Fahri Hamzah menyebut keputusan Mahfud MD bersama pejabat tinggi lain tidak mencerminkan sebuah demokrasi karena diputuskan secara pihak tanpa ada dialog terlebih dahulu.
"Prof Mahfud MD lupa bahwa salah satu sebab kita mengambil dialog keterbukaan dan demokrasi sebagai jalan adalah karena kita sering melihat kekuasaan selalu menyimpang," cuit @Fahrihamzah lagi tidak beberapa lama.
Baca Juga: Tidak Hanya Ditetapkan Sebagai Organisasi Terlarang, Simbol FPI Juga Dilarang
Prof @mohmahfudmd lupa bahwa salah satu sebab kita mengambil dialog keterbukaan dan demokrasi sebagai jalan adalah karena kita sering melihat keluasaan selalu menyimpang. Ini pengalaman bangsa kita, pengalaman agama dan juga pengalaman ummat manusia. Apakah bapak belum paham?— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) December 30, 2020
Cuitan Fahri Hamsah tersebut untuk menanggapi SKB yang dikeluarkan oleh 6 pejabat negara yang dia sebut tidak melakukan dialog atau diskusi terlebih dahulu sebelum membuat keputusan.
Padahal, menurut Fahri Hamzah, salah satu ciri orang berpendidikan dan memiliki pengetahuan luas adalah pikiran terbuka dan siap terima masukan dari banyak pihak.
Oleh karenanya, dia menyentil Mahfud MD yang merupakan profesor di salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia sudah lupa dengan keilmuannya saat membubarkan FPI.***