Network
Hal tersebut untuk menanggapi banyaknya kebijakan pemerintah yang dengan mudahnya disetujui oleh anggota parlemen, meskipun banyak bermasalah.
Tidak hanya itu, dia juga menyinggung anggota DPR RI yang saat ini banyak yang tidak mendengar aspirasi rakyat, dan mendengarkan mereka.
Baca Juga: Polres Jakarta Pusat Kerahkan Ratusan Personel, Lakukan Pencopotan Atribut FPI di Petamburan
Padahal di dalam Pemilu Legislatif 2019, jumlah anggota DPR ditambah 15 orang menjadi 575, yang bertujuan untuk menciptakan lebih banyak keterwakilan.
Dia pun mengingatkan bahwa anggota DPR harus berpihak kepada rakyat, dan menjadi oposisis bagi presiden dan para menterinya.
"Dalam sistem kita, semua anggota DPR RI adalah oposisi sebab presiden dan kabinetnya adalah ruling majority," kata Fahri Hamzah.
Baca Juga: FPI Dilarang Beraktivitas di Indonesia, Komnas HAM: Kami Harus Pelajari Terlebih Dahulu dengan Cerma
"Bahkan, meski ketua parpol mereka masuk kabinet anggota DPR harus sadar bahwa kontrak mereka dengan rakyat. Jadi suara parpol kalah di hadapan aspirasi rakyat yang pemilih mereka," tegas pendiri Partai Gelora tersebut.
Dalam sistem kita, semua anggota @DPR_RI Adalah oposisi sebab presiden dan kabinetnya adalah “ruling majority”. Meski ketua parpol mereka masuk kabinet mereka harus sadar bahwa kontrak mereka dengan rakyat. Jadi suara parpol kalah di hadapan aspirasi rakyat pemilih mereka.— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) December 30, 2020
Oleh karenanya, Fahri Hamzah meminta anggota DPR RI di senayan untuk kerja dengan benar, sesuai dengan fungsinya sebagai wakil rakyat.***
