Perubahan belum dilakukan, sebagaimana rekomendasi BPPTKG sebelumnya bahwa jarak aman sejauh 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
BPBD Sleman pun belum melakukan perubahan skenario pengungsian darurat bencana erupsi Gunung Merapi menunggu rekomendasi BPPTKG.
Baca Juga: Guna Tangani Lonjakan Kasus Covid-19, Ganjar Pranowo Instruksikan Penambahan Kamar ICU RS di Jateng
Cara Warga Hindari Covid-19 Di Pengungsian
Sementara itu, warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi di wilayah Klaten, Jawa Tengah, memilih konsep ‘sister family’ untuk mengungsi. Hal ini lantaran takut akan adanya klaster baru Covid-19 di pengungsian.
Adapun ‘sister family’ adalah mengandalkan hubungan keluarga untuk mengungsi jika sewaktu-waktu Gunung Merapi mengalami erupsi besar. Dikhawatirkan, pengungsian akan menjadi klaster baru Covid-19 sehingga para warga pun memilih konsep tersebut.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Bakal Ikuti Presiden Jokowi, Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19
“Kami lebih pilih ‘sister family’, keluarga ke keluarga,” kata Sukiman, relawan Merapi yang tinggal di RT 27 Dukuh Bangan Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten, Senin 11 Januari 2021 dikutip ANTARA.
Dari 24 kepala keluarga yang ada di RT tersebut, ia mengatakan lebih dari separuhnya sudah tahu akan mengungsi di mana dengan mengandalkan konsep ‘sister family’ tersebut.
Menurut Sukiman, mengungsi dengan konsep tersebut sama dengan jika mengungsi di lokasi pengungsian yang sudah disediakan oleh pemerintah daerah yaitu bisa membawa hewan ternak.