Cockpit Voice Recorder Sriwijaya Air SJ 182 Belum Ditemukan, Publik Kenang Isi CVR Lion Air JT 610

- 14 Januari 2021, 18:15 WIB
Jejak bocornya isi rekaman VCR pesawat Lion Air JT 610 kembali disangkut pautkan dengan tragedi Sriwijaya Air SJ 182.
Jejak bocornya isi rekaman VCR pesawat Lion Air JT 610 kembali disangkut pautkan dengan tragedi Sriwijaya Air SJ 182. /Pexels.com/Marina Hinic

Isi percakapan terakhir cockpit voice recorder (CVR) dari kotak hitam atau black box antara pilot dan kopilot Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Oktober 2018 lalu pernah bocor dalam sebuah laporan dari Reuters pada Maret 2019. 

Menurut tiga orang sumber Reuters, pilot Lion Air berjenis Boeing 737 MAX sempat membaca buku panduan (handbook) untuk memahami mengapa pesawat itu menukik ke bawah pada menit-menit terakhir sebelum menabrak permukaan laut yang menewaskan 189 orang di dalamnya.

Baca Juga: Arya Saloka Ingin Ungkap Perasaannya ke Andin Saat Berperan Jadi Aldebaran di Ikatan Cinta

Namun tak banyak yang bisa mereka lakukan. Mereka akhirnya kehabisan waktu dan terhempas seketika ke dalam lautan, menurut tiga sumber Reuters yang mengetahui isi rekaman suara kokpit pesawat itu, seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 13 Januari 2021.

Ini adalah pertama kalinya konten perekam suara dari penerbangan Lion Air dipublikasikan. Ketiga sumber membahasnya dengan syarat anonim.

Reuters sendiri menyebutkan tidak memiliki akses ke rekaman atau transkrip tersebut.

Baca Juga: Live Streaming Uttaran Hari Ini, Nonton Gratis di TV Online Soal Persaingan Meethi dan Nandini

Investigasi ini dilakukan setelah otoritas penerbangan Amerika Serikat Federal Aviation Administration (FAA) dan regulator lain menghentikan operasional model pesawat Boeing tersebut pasca kecelakaan di Ethiopia pada 10 Maret 2019 lalu.

Investigasi yang memeriksa kecelakaan Lion Air JT 610 di Indonesia sedang mempertimbangkan bagaimana komputer memerintahkan pesawat untuk menukik sebagai respons terhadap data dari sensor yang salah dan apakah pilot memiliki pelatihan yang cukup untuk merespons keadaan darurat dengan tepat.

Menurut laporan awal yang dirilis pada November 2018, kapten pilot Lion Air memegang kendali penerbangan JT 610 ketika pesawat itu lepas landas dari Jakarta, sedangkan co-pilot pesawat bertugas menangani radio.

Halaman:

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x