Meski Dibayangi Covid-19, Nilai Rupiah Menguat Jelang Pelantikan Joe Biden jadi Presiden AS

- 20 Januari 2021, 11:02 WIB
Meski Dibayangi Covid-19, Nilai Rupiah Menguat Jelang Pelantikan Joe Biden jadi Presiden AS
Meski Dibayangi Covid-19, Nilai Rupiah Menguat Jelang Pelantikan Joe Biden jadi Presiden AS /FREEPIK/stockvault./

Media Magelang - Rupiah menguat hari ini menjelang pelantikan Joe Biden jadi Presiden AS, meski kasus Covid-19 meningkat jadi sentimen negatif.

Rupiah menguat menjelang pelantikan Presiden AS terpilih, Joe Biden, yang akan dilakukan hari ini, Rabu 20 Januari 2021 waktu setempat.

Nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta tersebut naik, dipengaruhi sentimen pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS.

Baca Juga: Prediksi Augsburg vs Bayern Munchen: Skor Head to Head Bundesliga

Pada pukul 09.51 WIB, rupiah menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.045 per dolar AS.

Pada penutupan perdagangan semalam, nilai tukar atau kurs rupiah sebesar Rp14.065 per dolar AS usai menguat 5 poin atau 0,04 persen.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures di Jakarta, Rabu 20 Januari 2021 mengatakan bahwa rupiah masih ada kemungkinan lebih menguat dengan sentimen dukungan stimulus fiskal besar AS dari calon Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Jodha Akbar Tayang di ANTV Hari Ini, Jodha Bai Nyerah Hadapi Rencana Jahat Laboni?

“Stimulus yang besar ini bisa membantu pemulihan ekonomi AS lebih cepat. Hal ini memicu minat pasar terhadap set berisiko,” ujar Ariston dikutip Media Magelang dari ANTARA.

Janet Yellen mendesak para angora parlemen dalam sidang penetapan Senat Selasa, 19 Januari 2021 lalu untuk bertindak lebih besar pada paket bantuan masyarakat akibat pandemi Covid-19.

Presiden terpilih Joe Biden pekan lalu telah menguraikan adanya proposal stimulus dana sebsar 1,9 triliun dolar AS sebagai bagian dari agenda kebijakan domestik yang besar pada pengeluaran pemerintah AS.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Xenophobia yang Trending di Twitter, Sebut Jisoo BLACKPINK Tak Bisa Bahasa Inggris

Rencana ini diharapkan mampu memberi dorongan penting bagi ekonomi yang dilanda Covid-19. Akan tetapi, investor mengatakan stimulus besar-besaran juga dapat memperluas defisit yang telah besar dan menaikkan imbal hasil obligasi.

Rupiah dibayangi kasus Covid-19 Indonesia

Sementara itu Ariston juga mengatakan penguatan rupiah hari ini bisa terhambat akibat sentimen kenaikan kasus Covid-19.

Baca Juga: Prediksi Udinese vs Atalanta: Head to Head, Live Streaming Liga Italia

Jumlah kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 10.365 per Selasa 19 Januari 2021 kemarin, menjadi 927.380 di Indonesia. Pasien sembuh tercatat 753.948 orang, dan kasus meninggal 26.590 jiwa per Selasa.

“Kondisi yang terus menaik ini bisa memicu kebijakan yang lebih ketat terhadap pergerakan aktivitas ekonomi,” ujar Ariston.

Ia pun memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS hari ini.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunung Kidul, Terasa di Pacitan Hingga Trenggalek

Hari ini, rupiah menguat dipicu sentimen pelantikan Joe Biden sebagai presiden terpilih AS.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah