Ariston menilai, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia bisa memicu pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih panjang dan bisa memicu pelemahan kurs rupiah.
Kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 12.568 pada Rabu, 20 Januari 2021 kemarin sehingga total kasus positif menjadi 939.948 kasus.
Baca Juga: Profil Kamala Harris, Wakil Presiden Amerika Serikat yang Pendobrak Tradisi AS
Ariston pun memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.950 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS.
Kurs Rupiah Kemarin
Pada perdagangan kemarin, rupiah ditutup menguat 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.035 per dolar AS dari posisi penutupan sebelumnya Rp14.065 per dolar AS.
Baca Juga: Rabu Kemarin Jadi Pelantikan Presiden Amerika Serikat Paling Sunyi Sepanjang Sejarah Kota Washington
Pergerakan rupiah kemain, disebut oleh Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi lantaran didorong oleh para investor yang tengah mencerna komentar calon menteri keuangan Janet Yellen yang tengah menyerukan lebih banyak pengeluaran untuk bantuan Covid-19.
Yellen menyebut mandaat ekonomi dari stimulus yang besar akan jauh lebih banyak daripada risiko beban utang yang tinggi.
Yellen pun mengatakan bahwa pemotongan pajak yang diberlakukan pada 2017 lalu untuk perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat harus dicabut.