Network
Media Magelang - BPPTKG terbangkan drone untuk melakukan pengecekan terhadap jarak luncuran awan panas yang mengarah ke kali Boyong.
Drone diterbangkan untuk mengambil foto dari udara di sekitar alur kali Boyong yang waktu lalu terkena terjangan awan panas erupsi Gunung Merapi.
Pengecekkan melalui udara ini dilakukan pada hari Jumat siang, 29 Januari 2021 dengan melihat kondisi cuaca yang juga mendukung.
Baca Juga: WhatsApp Web Akan Tambah Lapisan Keamanan dengan Fitur Baru Autentikasi Biometrik
Laporan kegiatan pengamatan ini diberitakan melalui akun Twitter resmi BPPTKG pada Jumat siang dalam sebuah utas.
"VALIDASI JARAK LUNCUR AWANPANAS GUGURAN, BPPTKG TERBANGKAN DRONE DI KALI BOYONG .Sejak memasuki masa erupsi efusif pada tanggal 4 Januari 2021 lalu, hingga saat ini aktivitas Gunung Merapi terhitung masih tinggi." tulis akun BPPTKG disertai video dari drone yang mengawali utas tersebut.
VALIDASI JARAK LUNCUR AWANPANAS GUGURAN, BPPTKG TERBANGKAN DRONE DI KALI BOYONG
Sejak memasuki masa erupsi efusif pada tanggal 4 Januari 2021 lalu, hingga saat ini aktivitas Gunung Merapi terhitung masih tinggi. pic.twitter.com/5S7easCfNl— BPPTKG (@BPPTKG) January 29, 2021
Dari video yang diambil terlihat area berwarna keabuan di alur kali boyong yang menandakan adanya material vulkanik bekas luncuran panas dari erupsi beberapa hari terakhir.
Baca Juga: WhatsApp Bikin Status Janji Nggak Bakal Intip Pesan dan Percakapan Pengguna, Isinya Bikin Heboh!
Adanya awan panas guguran sejak tanggal 7 Januari dan 52 kali kejadian awan panas dalam sehari di 27 Januari dengan jarak luncur maksimal 3 km membuat BPPTKG harus segera melakukan evaluasi.
