Inovatif! LIPI Ajak Masyarakat Promosikan Tempe Kemasan Kaleng: Ada Tujuh Varian Rasa

- 15 Februari 2021, 12:39 WIB
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berinovasi dengan membuat tempe dalam kemasan kaleng ada tujh varian rasa.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berinovasi dengan membuat tempe dalam kemasan kaleng ada tujh varian rasa. /ANTARANEWS

Media Magelang – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berinovasi dengan membuat tempe dalam kemasan kaleng.

Tempe dalam kemasan kaleng yang telah dibuat LIPI sudah mengantongi ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

LIPI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mempromosikan tempe dalam kemasan kaleng yang terdiri atas tujuh varian rasa.

Baca Juga: Prediksi RB Leipzig vs Liverpool di Liga Champions: The Reds Akan Semakin Terpuruk?

Tempe dalam kemasan kaleng telah melalui proses sterilisasi fisik menggunakan suhu, tekanan dan waktu. Dengan demikian bakteri yang tidak baik sudah mati dalam kemasan kaleng tersebut.

LIPI mengajak masyarakat Indonesia untuk mempromosikan tempe dalam kemasan kaleng agar dapat meluas hingga ranah internasional.

Satriyo Krido Wahono, Kepala Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTPA) LIPI Yogyakarta menyampaikan bahwa tempe merupakan makanan local dari Indonesia dengan kandungan gizi baik yang tidak dapat mudah ditemukan dalam bahan makanan lainnya.

Baca Juga: Mau Investasi Emas Tapi Bingung karena Masih Pemula? Simak Tips Berikut Ini untuk Memulainya!

Satriyo menyampaikan ada tujuh varian rasa tempe dalam kemasan kaleng yaitu tempe gurih, tempe bacem, tempe sayur lombok ijo, tempe kari, tempe air garam, serta sari tempe kental manis.

Sedangkan yang sudah mengantongi izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah tempe bacem kaleng.

Latar belakang pengembangan tempe dalam kemasan kaleng sudah ada sejak Program Makan Tempe pada masa Orde Baru pada tahun 1970-an.

Baca Juga: The Penthouse 2 Rilis Foto Baru Soal Perubahan Pada Anak-anak di Hera Palace

Tempe merupakan makanan lokal masyarakat Indonesia yang memiliki kandungan gizi serta profil manfaat kesehatan yang baik apabila dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari.

“Kandungan proteinnya setara dengan daging sapi, vitamin tinggi terutama B12, serta mengandung mineral baik besi, fosfor, dan kalsium,” ujar Satriyo.

Melalui teknologi pengalengan, kandungan gizi pada tempe dapat dipertahankan agar tidak mengalami kerusakan.

LIPI mengembangkan tempe dalam kemasan kaleng dengan mematikan bakteri penyebab kerusakan dan pembusukan pada tempe.

Baca Juga: Update MotoGP 2021: Pit Beirer Ungkap Rahasia Kesuksesan KTM di MotoGP

“Kami melakukan proses sterilisasi secara fisik dengan mengkombinasikan suhu, tekanan dan waktu, sehingga bakteri yang merusak bisa mati,” ujar Satriyo.

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, tempe dalam kemasan kaleng menjadi inovasi dalam memenuhi kebutuhan tempe masyarakat, terutama masyarakat perkotaan yang membutuhkan makanan dengan cara penyajian yang lebih cepat.

Tempe dalam kemasan kaleng dapat bertahan hingga satu tahun, sehingga berpotensi menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia.

Baca Juga: Subsidi Tiket Kereta Api Kelas Ekonomi 2021, Kemenhub Siapkan Anggaran Rp3,4 Triliun

“Kalau bisa ekspor tentu bisa jadi kebanggaan. Hasil kearifan lokal imi bisa menjadi produk unggulan di pasar internasional,” ujar Satriyo

Inovasi LIPI yang mengembangkan tujuh varian rasa tempe dalam kemasan kaleng merupakan suatu kebanggaan tersendiri, sehingga masyarakat diharapkan dapat membantu mempromosikan pangan lokal Indonesia tersebut.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah