BLT Subsidi Gaji 2021 Tidak Jadi Cair? Simak Informasi Lengkapnya

- 15 Maret 2021, 08:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. /Instagram.com/@airlanggahartarto_official

Media Magelang – Informasi terbaru terkait pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi gaji pada 2021 terus dinantikan masyarakat.

Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan masih mempertimbangkan pengadaan bantuan BLT subsidi gaji 2021 kepada para pekerja.

Pasalnya, BLT subsidi gaji tidak dianggarkan pemerintah pada APBN 2021. Sebagai gantinya, Kemnaker menyediakan bantuan Kartu Prakerja untuk tahun ini.

Setelah pengumuman BLT subsidi gaji 2021 yang belum pasti, akhirnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait kelanjutan program ini.

Baca Juga: Ini 3 Cara Cek Kuota Internet Gratis Kemdikbud 2021 Khusus Pengguna Smartfren

Baca Juga: BOCORAN 15 Soal dan Kunci Jawaban Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 14, Simak dan Segera Daftar!

Baca Juga: Ada 10 GB untuk #BelajarBarengbyU dari Kuota Internet Gratis Kemdikbud untuk Pengguna by.U Telkomsel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan mengapa BLT subsidi gaji tidak lagi dialokasikan pada 2021.

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Airlangga Hartarto pada talkshow daring yang ditayangkan kanal YouTube resmi milik BNPB pada 9 Maret 2021.

Menurut Airlangga Hartarto, pemerintah akan lebih fokus pada upaya perlindungan sosial melalui sektor yang produktif untuk tahun 2021.

"Perlindungan sosial di tahun ini beda dengan tahun lalu di mana tahun lalu kita memang memberikan subsidi gaji," kata Airlangga Hartarto, dikutip Media Magelang dalam talkshow daring yang ditayangkan YouTube BNPB.

Baca Juga: Apakah Mahasiswa Bisa Mendaftar Kartu Prakerja 2021? Simak Penjelasannya Disini!

Baca Juga: Syarat Daftar Bantuan UMKM Online 2021 di depkop.go.id, Bantuan Modal Usaha Setiap Tahun dari Pemerintah

Baca Juga: Kapan Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 14? Simak Informasinya Berikut

"Tetapi memang kita dorong tahun ini lebih kepada sektor yang produktif agar menggerakkan dua hal," kata Airlangga Hartarto menambahkan.

Dua hal yang menjadi target dalam sektor produktif tersebut adalah mengurangi jumlah individu yang tidak bekerja dan mendorong daya beli bagi orang yang bekerja.

Untuk itu, perlindungan sosial pada tahun ini lebih menitikberatkan program padat karya untuk berbagai sektor. Yang berimbas pada tidak berlanjutnya program BLT subsidi gaji 2021.

"Jadi program padat karya didorong apakah itu pertanian. Apakah itu infrastruktur. Juga kita dorong untuk UMKM," tambahnya.

Sebelumnya, pemerintah memastikan dan menyanggupi untuk melanjutkan program BLT subsidi gaji pada 2021.

Namun, anggaran dana untuk pencairan BSU BLT subsidi gaji tak lagi terealisasi dalam APBN 2021.

Hal tersebut juga diakui oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, yang mengatakan bahwa dana BLT subsidi gaji atau bantuan subsidi upah (BSU) tidak ada di anggaran APBN tahun 2021.

"Sementara, memang di APBN 2021 BSU tidak dialokasikan. Nanti dlihat bagaimana kondisi ekonomi berikutnya," kata Ida Fauziyah.

Lebih lanjut, menurut Ida Fauziyah, program BLT subsidi gaji tersebut akan tetap dilanjutkan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi perekonomian nasional tahun 2021.

"Nanti kami lihat kondisi ekonomi berikutnya," kata Ida Fauziyah.

Sebagai gantinya, Menaker Ida Fauziyah menjelaskan bahwa pemerintah juga mengandalkan program Kartu Prakerja untuk memberikan insentif bagi pekerja terdampak pandemi Covid-19.

"Kita tidak menggunakan skema subsidi upah, tapi program Kartu Prakerja yang di situ ada insentifnya tetap dilanjutkan," kata Ida Fauziyah.

Dengan demikian, pelaksanaan BLT subsidi gaji pada 2021 tidak akan dilanjutkan oleh pemerintah. Merujuk pernyataan Airlangga Hartarto, anggaran bantuan ini akan beralih pada program perlindungan sosial di sektor produktif.***

Editor: Eko Prabowo

Sumber: Youtube BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah