Pemerintah Perbolehkan Mudik Lebaran 2021 di Tengah Pandemi Covid-19, IDI: Pemerintah Terlalu Buru-Buru

- 22 Maret 2021, 17:07 WIB
Ilustrasi kemacetan saat mudik
Ilustrasi kemacetan saat mudik /Pexels

Media Magelang – Selama kurang lebih satu bulan, Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran akan datang. Salah satu tradisi Lebaran yang kental di masyarakat Indonesia adalah mudik.

Namun sayangnya Lebaran 2021 ini, Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19. Namun belakangan pemerintah memberi izin kepada masyarakat untuk bisa melakukan mudik 2021.

Kebijakan pemerintah yang memberi izin masyarakat untuk mudik Lebaran di tahun ini menimbulkan pro dan kontra. Salah satu kontra datang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Ketua Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi IDI, Eka Ginanjar mengatakan pemerintah terlalu cepat memutuskan untuk memperbolehkan mudik Lebaran 2021 di tengah pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Begini Skenario Pelaksanaan Vaksinasi Saat Ramadhan Versi Ganjar Pranowo

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Muntahkan Guguran Awan Panas, BPPTKG: Status Saat Ini Siaga

Baca Juga: Trending di Youtube, Ini Lirik Lagu Sapu Jagat dari Sabyan Gambus

IDI mengkhawatirkan dengan diperbolehkannya mudik Lebaran tahun ini oleh pemerintah dapat meningkatakan antusiasem masyarakat untuk mudik, sehingga membuat kasus Covid-19 kembali melonjak.

“Mungkin pemerintah melihat kasus yang sedang turun saat ini maksa diperbolehkan,” ujar Ketua Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi IDI, Eka Ginanjar yang Media Magelang kutip dari Anadolu Agency.

Menurut IDI, untuk memutuskan izin mudik Lebara ke masyarakat harus melihat terlebih dahulu angka rata-rata dan potensi infeksi di tengah masyarakat, bukan sekadar melihat jumlah kasus Covid-19 yang turun.

Untuk melakukan kedua hal di atas, menurut IDI pemerintah masih punya waktu satu bulan, jdi tidak perlu terburu-buru dalam memberi izin mudik Lebaran ke masyarakat.

Baca Juga: Perkara Tunggakan Hingga Ratusan Juta, Ganjar Pranowo Pastikan 174 Siswa SMK Pelita Bangsa Sragen Dapat Ijazah

Baca Juga: JANGAN PUTUS ASA! Pilihan Ini Bisa Jadi Alternatif Jika Belum Lulus SNMPTN 2021

Baca Juga: Alhamdulillah! Lolos SNMPTN 2021 pada Pengumuman Hari Ini, Simak Dokumen Apa Saja yang Perlu Disiapkan

“Kalau memang masih tinggi, walaupun kasus sudah rendah, sebaiknya hindari dulu mengizinkan mudik,” ujar Ketua Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi IDI, Eka Ginanjar.

Kalau pemerintah masih tetap memberi izin kepada masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran 2021, IDI yang diwakili Eka Ginanjar tetap berpesan untuk masyarakat jangan sampai lengah.

Menurut Eka, semua libur panjang mulai dari Natal, Tahun Baru, maupun Lebaran selalu diikuti dengan lonjakan kasus positif Covid-19 dan angkat kematian akibat corona.

Hal itu tidak mengherankan sebab kegiatan saat liburan keluar, seperti Mudik, merupakan momen terjadinya mobilisasi yang membuat masyarakat harus berkumpul dan berinteraksi.

“Makan bareng pasti kan buka masker, jadi protokol kesehatan takutnya diabaikan,” ujar Eka Ginanjar.

Menurut Eka Ginanjar, kebijakan diperbolehkannya mudik Lebaran ini harus dipantau secara ketat baik oleh pemerintah maupun oleh pihak swasta yang terlibat dalam kegiatan mudik, seperti pelaksana transportasi, pengolal restoran, dan lain-lain.

“Meskipun saat ini masyarakat sudah mulai menerima vaksinasi Covid-19, tapi cakupannya masih sangat sedikit,” ujar Ketua Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi IDI, Eka Ginanjar.

Menurut Ketua Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi IDI ini, selama mudik Lebaran di tengah pandemi Covid-19, semua zonasi perlu diperhatikan agar terlihat daerah mana saja yang masih rawan untuk didatangi dan daerah mana yang sudah relatif aman.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x