Selamat dari Teror KKB Papua, Kepsek SMPN 1 Beoga Jelaskan Detik-detik Penemembakan Yonatan Renden

- 11 April 2021, 16:03 WIB
Mulanya Culik Kepsek, KKB Papua Lanjut Tembak Mati Guru SMPN 1 Julukoma, Humas Nemangkawi Jelaskan Motifnya
Mulanya Culik Kepsek, KKB Papua Lanjut Tembak Mati Guru SMPN 1 Julukoma, Humas Nemangkawi Jelaskan Motifnya /Humas Polda Jateng/

Media Magelang – Setelah peristiwa naas penembakan Yonatan Renden oleh KKB Papua Jumat lalu, kini jasad sudah dimakamkan pada Sabtu, 10 April 2021 pukul 15.00 WIT.

Yonatan Renden yang ditembak oleh KKB merupakan orang Toraja yang jadi guru di Papua, tepatnya di SMPN 1 Beoga.

Di tengah acara pemakaman, Junaedi Arung Sulele, selaku Kepsek SMPN 1 Beoga dan korban selamat dari teror KKB Papua, menjelaskan detik-detik penembakan Yonatan Renden.

Baca Juga: Muhammadiyah Keluarkan Izin Bersyarat untuk Tarawih di Masjid. Apa Saja?

Baca Juga: Jadwal Puasa Ramadhan 2021 untuk daerah Denpasar dan Sekitarnya

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Daftar Transportasi yang Tak Boleh Beroperasi Saat Libur Lebaran 2021 Sesuai Aturan Kemenhub

Sebelum memberi kesaksian, Kepsek SMPN 1 Beoga ini terlebih dulu menyampaikan rasa dukanya atas kepergian Yonathan Renden dan korban tembak mati KKB Papua lainnya, Oktavianus Rayo.

Dalam kesaksian yang diberikan Kepsek SMPN 1 Beoga, ia menjelaskan situasi mencekam saat penembakan Yonatan Renden oleh KKB Papua, Jumat, 9 April 2021.

"Sebelum ada kejadian, hingga kami semua turun, situasi sudah kembali kondusif sehingga kami memutuskan untuk kembali ke Beoga," ucap Kepsek SMPN 1 Beoga itu.

Kepsek SMPN 1 Beoga menjelaskan, saat bunyi tembakan terdengar, ia dan Yontan Renden lari menghampiri sumber suara dan setelah itu Yonatan Renden terkena tembakan KKB Papua.

Baca Juga: Jadwal Puasa Ramadhan 2021 untuk daerah Bandung dan Sekitarnya

Baca Juga: Simak! Ini Syarat dan Alur Pendaftaran CPNS 2021 untuk Guru Jalur PPPK

Baca Juga: Polri Ungkap Terduga Teroris FA Bukan Pengurus Muhammadiyah, Ternyata Anggota Organisasi Lain

"Puji tuhan Saya masih lolos. Saat penembakan saya tidak lihat orang, ketika bunyi tembakan saya lari ke arah kanan, Sdr. Yonatan Renden(28) ke kiri,” ujar Kepsek SMPN 1 Beoga itu.

“Korban (Yonatan Renden) sudah kena 2 kali tembakan di dada tapi masih sempat lari kemudian roboh," lanjut Kepsek SMPN 1 Beoga dalam kesaksiannya.

Kepsek SMPN 1 Beoga ini mengatakan, ia hanya menyaksikan penembakan Yonatan Renden dan tidak melihat penembakan Oktovianus Rayo oleh anggota KKB Papua lainnya.

"Kalau korban pertama, saya tidak di TKP, lokasi saya jauh dari situ,” ujar Kepsek SMPN 1 Beoga itu.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 11 April 2021: Elsa Terima Paket Parfum Lagi Dari Ricky, Berisi Pesan Godaan

Baca Juga: Video CCTV Detik-Detik Gempa M 6,1 Rekam Kuatnya Guncangan, Barang di Rak Toko Sampai Berjatuhan

Baca Juga: Pemerintah Memperbolehkan Mudik Lokal, Ini Daftar 37 Kota yang Diizinkan pada 6-17 Mei 2021

Ia melanjutkan,“Lokasi korban pertama itu di SMPN 1 BEOGA, korban itu guru SD Klemabeth, tetapi karena istrinya mengajar di SMP mereka tinggal di perumahan guru SMPN 1 BEOGA.”

Junaedi, selaku Kepsek SMPN1 Beoga juga menambahkan bahwa saat penembakan kejadian penembakan Oktovianus Rayo (40) saat itu sudah terkepung oleh KKB Papua.

Kepsek SMPN 1 Beoga mengaku situasi sebelum penembakan dua guru di Papua oleh KKB Papua masih aman karena dijaga aparat dari koramil, polsek, dan satgas TNI-Polri.

Lalu pasca penembakan Yonatan Renden dan satu guru lainnya, Kepsek SMPN 1 Beoga menambahkan situasi di daerahnya jadi siaga.

"Pasca penembakan, situasi di atas saat ini masih siaga. Aparat TNI-POLRI berjaga di sekitar kampung beoga."

Baca Juga: Laga Perempat Final Piala Menpora 2021: Persib VS Persebaya, Live Streaming Gratis

Baca Juga: Malang Diguncang Gempa Susulan M 5,5! Analisa Sementara: Aktivitas Zona Subduksi Lempeng Indo-Australia

Kepsek SMPN 1 Beoga menjelaskan, hubungan guru pendatang, termasuk Yonatan Renden dari Toraja, dekat dengan warga Kabupaten Puncak, serta keadaan terkini guru pendatang lainnya di Beoga.

"Total ada 11 orang guru pendatang, sebagian mengungsi di Koramil," tambah Kepsek SMPN 1 Beoga.

Kepsek SMPN1 Beoga juga menjelaskan bahwa sama seperti Okatvianus Rayo, Yonatan Renden Yonatan Renden juga sudah berkeluarga, namun istrinya tetap tinggal di Toraja.

Kepsek SMPN 1 Beoga juga bercerita, saat penembakan Yonatan Renden ia langsung sembunyi di rumah warga dan baru keluar saat aparat TNI-POLRI datang untuk evakuasi jenazah.

Dari cerita itu, selain menjelaskan detik-detik penembakan Yonatan Renden, Kepsek SMPN 1 Beoga ini juga memberi klarifikasi bahwa isu dirinya sempat diculik itu salah.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah