Tanggapi Penembakan Guru oleh KKB di Beoga, Theo Hesegem: Guru harusnya Dihormati dan Dihargai

- 12 April 2021, 16:47 WIB
Theo Hesegem (tengah) memberikan tanggapan Penembakan Guru oleh KKB di Beog
Theo Hesegem (tengah) memberikan tanggapan Penembakan Guru oleh KKB di Beog /

Media Magelang – Theo Hesegem tanggapi penembakan guru oleh KKB di Beoga, dan mengatakan bahwa guru seharusnya dihormati dan dihargai.

Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (Pembela HAM Sedunia) Theo Hesegem memberikan tanggapannya terkait penembakan guru yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Theo Hesegem menyatakan bahwa guru seharusnya dihormati dan dihargai. Ia memaparkan tanggapannya soal aksi tragis KKB menembak guru di Beoga, Papua.

Menurut Theo Hesegem, guru seharusnya diberi kebebasan dalam menjalankan tugas dan kewajiban, serta harus dihormati dan dihargai bahkan oleh KKB sendiri.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Episode 12 April 2021, Nino Curiga dengan Elsa Setelah Melihat Kartu Morning Sunshine

Baca Juga: BREAKING NEWS: Arab Saudi Umumkan Hasil Hisab Awal Ramadhan 2021 pada Senin 12 April

Baca Juga: Sambut Kemenangan Puasa Ramadhan 2021, Baca Surat An-Nasr Beserta Terjemahannya

Karena para guru itu datang ke Papua dengan tujuan untuk membangun sumber daya manusia dan pendidikan di Beoga.

Theo Hesegem sangat menyesalkan penembakan guru di Beoga, dan harus segera dibentuk tim investigasi untuk mengusut kasus tersebut.

“Saya sebagai pembela HAM sangat menyesal tindakan brutal yang diduga dilakukan oleh KKB/TPNPB yang mengorbakan kedua guru, yang sama sekali tidak tau masalah apa-apa?  apa untungnya menembak warga masyarakat sipil yang nota benenya tidak tau masalah?” ungkap Theo Hesegem melalui reales kepada media, pada Minggu, 11 April 2021.

Baca Juga: Dipakai Mulai Besok, Ini Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2021 di Sumatera Selaran Lengkap dengan Waktu Buka Puasa

Baca Juga: Polda Jateng Siapkan 14 Titik Posko Di Perbatasan Jawa Tengah, Ketahuan Masuk Harus Putar Balik

Baca Juga: Sambut Ramadhan 2021, Berikut 4 Akun TikTok yang Bisa Jadi Inspirasi Memasak Menu Buka Puasa

Dalam penuturan selanjutnya, Theo Hesegem menyebutkan, guru juga warga negara Indonesia yang memiliki hak untuk hidup dan dilindungi.

Mereka datang ke Papua untuk membangun peradaban warga Papua, sehingga terjalin keharmonisan dengan masyarakat setempat.

“Mereka datang untuk membangun sumber daya manusia di tanah Papua, kenapa mereka ditembak? Adanya guru maka kita bisa menjadi pintar dan menjadi orang-orang hebat di tanah ini, untuk membangun Papua,” kata Theo Hesegem.

“Perlu ketahui bahwa tanpa Guru pendidikan di Papua tidak bisa maju, oleh karena itu semua orang punya kewajiban untuk menjaga dan melindungi mereka (guru) sekalipun mereka adalah masyarakat non Papua,” imbuh Theo Hesegem.

Baca Juga: Simak Disini, Susunan Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2021 Wilayah Semarang dan Sekitarnya

Baca Juga: Link Live Streaming Sidang Isbat Awal Puasa 2021 Resmi dari Kemenag, penentuan 1 ramadhan 1442 H

Baca Juga: BPBD Kabupaten Kebumen Adakan Simulasi Siklon Tropis Seroja, Ganjar Pranowo: BMKG Sudah Peringatkan Jateng

Theo Hesegem kembali menambahkan, jika memang benar penembakan itu dilakukan oleh KKB, maka hal tersebut sangat mencoreng nama baik mereka di dunia internasional sebagai pejuang kemerdekaan untuk warga Papua.

“Menurut saya kalau memang penembakan itu di duga dilakukan oleh KKB /TPNPB adalah tindakan yang tidak terukur dan tindakan itu merugikan anak-anak sekolah, karena tanpa guru sekolah tidak akan berjalan dengan baik, semua murid akan menjadi bodoh karena tidak belajar dengan baik. Seharusnya guru-guru tidak perlu ditembak dan menurut saya, tindakan ini, tindakan tidak manusiawi,” tandas Theo Hesegem.

Sebagai seorang pembela HAM, Theo Hesegem sangat tidak setuju dengan tindakan KKB yang tidak manusiawi, dan mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut secara hukum sesuai undang-undang yang berlaku.

“Saya sangat menyesal atas kejadian penembakan terhadap kedua tenaga guru yang di Beoga, karena masa depan pendidikan anak-anak di Kabupaten Puncak Papua akan tertinggal jauh,” ujar Theo Hesegem.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 12 April 2021: Rendy dan Rafael Selidiki Lagi Kedekatan Hubungan Elsa dan RickBaca Juga: Ramadhan Tiba! Download Link Jadwal Imsak dan Berbuka Puasa Berikut untuk Wilayah Kalimantan Barat

Theo Hesegem bersikukuh meminta agar pelaku penembakan para guru itu secepatnya dihukum, karena pada dasarnya para guru yang datang ke Papua bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan anak-anak Papua agar bisa membangun tanah kelahirannya.

“Kalau memang pelakunya adalah KKB mereka harus mepertanggungjawabkan perbuatanya. Oleh karena itu Polda Papua harus mempersiapkan langka-langka hukum,” tambah Theo Hesegem.

Theo Hesegem berharap Presiden Jokowi segera mengambil tindakan cepat untuk menangani kasus tersebut agar penembakan yang sering terjadi di Papua bisa segera dihentikan.

“Menurut saya atas tindakan pembunuhan terhadap ke dua guru di Beoga, perlu ada tim investigasi, yang dikendalikan oleh Pemerintah Provins, sehingga hasil investigasi yang dimaksud, hasilnya di bawah ke Jakarta agar supaya bisa ada upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah pusat,” tukas Theo Hesegem.

Baca Juga: Info Ramadan 2021: Waktu Imsakiyah Muhammadiyah Lebih Lama Delapan Menit dari Pemerintah

Tim yang dimaksud Theo Hesegem adalah tim yang dibentuk secara independen dan profesional, yang terdiri dari Dewan Gereja, LSM, Komnas HAM, serta pemerhati HAM, sehingga pekerjaan yang dilakukan juga profesional.

Berdasarkan tanggapan Theo Hesegem, terhadap penembakan guru oleh KKB di Beoga, Papua, maka jelaslah jika peran guru sangat penting dalam mencerdaskan anak-anak bangsa, oleh sebab itu guru harus dihormati dan dihargai.***

Editor: Dinda Silviana Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah