Ia berharap, guru yang telah mengikuti workshop dapat melanjutkan pengetahuannya dalam belajar mengajar di kelas dengan menyiapkan pembelajaran yang nyaman agar siswa siswi yang tidak bisa baca tulis Al-Qur’an teratasi, begitu juga yang sudah bisa baca makin meningkat.
Salah satu peserta workshop, Fajrul mengaku banyak manfaat yang didapat dari kegiatan workshop tersebut.
Baca Juga: 3 Hari Lagi Tutup! Ini Lokasi Penukaran Uang di Jateng Khusus BNI dan BJB, Jelang Idul Fitri 2021
Menurut Fajrul workshop mampu membenarkan bacaan-bacaan yang selama ini salah baik dari makharijul huruf maupun ilmu tajwid.
Sebanyak empat puluh Guru PAI mengikuti wokshop Subdit PAI SD/SDLB.
Mereka berasal dari Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten.
Selain pelatihan membaca dan menulis Al-Qur’an yang benar berdasarkan ilmu tajwid, peserta juga dilatih menulis Arab indah (khatt al-jamil) yang dipandu oleh guru dari Pesantren Lemka Sukabumi, Jawa Barat.
Dengan demikian, untuk mengatasi masalah ketidakbisaan para siswa dan siswi dalam baca tulis Al-Qur’an, Kemenag berupaya meningkatkan kompetensi para Guru PAI melalui Workshop Tuntas Baca Tulis Al-Qur’an.***