Network
Media Magelang – Pesawat terbesar dan sangat terkenal di Indonesia, PT Garuda Indonesia saat ini sedang berjuang dari kehancuran.
Banyaknya kendala serta rintangan yang dihadapi, membuat PT Garuda Indonesia terancam pada kehancuran.
Tak sedikit lilitan hutang yang sedang ditanggung PT Garuda Indonesia sulit untuk dibayar, sewa pesawat yang mahal, pandemi Covid-19, dan beberapa faktor lainnya membuat PT Garuda Indonesia kelimpungan dan terancam kehancuran atau bangkrut.
Baca Juga: Pesawat Listrik Sukses Lintasi Selat Cook di Selandia Baru untuk Pertama Kali
Bahkan, pemerintah berencana untuk membubarkan maskapai penerbangan pelat merah itu dan menggantinya dengan Pelita Air.
Sebagaimana yang telah diketahui PT Garuda Indonesia berdiri pada 26 Januari 1949 di Jakarta. Sehingga PT Garuda Indonesia pun disebut juga sebagai perusahaan maskapai penerbangan tertua di Indonesia setelah Indonesian Airways.
Namun tak berselang lama setelahnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dikabarkan bertemu dengan pihak Emirates untuk menyelamatkan pesawat terbesar dan nomor satu di Indonesia itu, PT Garuda Indonesia.
Irfan Setiaputra selaku Direktur Utama PT Garuda Indonesia mengatakan bahwa pihaknya saat ini telah menyusun proposal baru yang akan disampaikan kepada lessor dan kreditur.
“Proposal ini menguraikan rencana jangka panjang bisnis Garuda Indonesia, serta sejumlah penawaran dalam pengelolaan kewajiban bisnis kami dengan para lessor, kreditur, dan para pemasok utama," Tutur sang Direktur Utama PT Garuda Indonesia.
