Bukan Ramalan, BMKG Ingatkan Deteksi Potensi Gempa dan Tsunami 10 Meter di Cilacap

- 29 Juli 2022, 07:33 WIB
Bukan Ramalan, BMKG Ingatkan Deteksi Potensi Gempa dan Tsunami 10 Meter di Cilacap
Bukan Ramalan, BMKG Ingatkan Deteksi Potensi Gempa dan Tsunami 10 Meter di Cilacap /Bmkg sleman/
 
Media Magelang - Cilacap merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah.
 
Secara geografis, Kabupaten Cilacap berada di Pantai Selatan Jawa yang menghadap langsung zona tumbukan lempeng, yakni antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia.
 
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat akan ancaman gempa bumi dan tsunami di sepanjang selatan Pulau Jawa, khususnya di Kabupaten Cilacap.
 
 
"Cilacap yang berada di garis Pantai Selatan Jawa menghadap langsung zona tumbukan lempeng antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia. Dari hasil pemodelan tsunami dengan skenario terburuk, dikhawatirkan berpotensi terjadi tsunami dengan ketinggian lebih dari 10 m di pantai Cilacap, sebagai akibat dari gempabumi dengan kekuatan M = 8,7 pada zona megathrust dalam tumbukan lempeng tersebut," ujar Dwikorita saat membuka sekolah lapang gempa bumi (SLG) yang turut serta dihadiri oleh Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji pada Rabu, 27 Juli 2022.
 
Karena hal ini, Dwikorita meminta pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kesiap-siagaan guna mengantisipasi skenario terburuk yang mungkin saja terjadi secara tiba-tiba.
 
Dwikorita juga menyebutkan bahwa potensi gempa Megathrust berkekuatan 8,7 ini bukanlah ramalan. Hal tersebut berdasarkan hasil kajian ahli dan pakar kegempaan. 
 
 
Namun, perihal waktu belum dapat diketahui karena saat ini belum ada satupun teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa.
 
"Gempa tidak bisa dicegah, tsunami tidak bisa dicegah, tetapi korban jiwanya bisa dicegah. Inilah yang menjadi tujuan dari Sekolah Lapang Gempa tadi,” ujarnya.
 
Selain itu, Dwikorita juga menambahkan, "Masyarakat harus paham apa yang mesti dilakukan dan disiapkan, termasuk sarana prasarananya, keterampilan untuk menyelamatkan diri, jalur evakuasi, tempat aman yang semua harus sudah dipersiapkan secara matang. Apa lagi, khusus Kabupaten Cilacap, wilayah pantai merupakan kawasan padat penduduk, termasuk kantor pemerintahan, pusat perekonomian, dan lain sebagainya."
 
Sementara itu, Kegiatan SLG ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu mulai tanggal 27 Juli hingga 28 Juli 2022. Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta dari TNI, Polri, Basarnas, Satpol PP, PMI, Perwakilan SKPD, dan juga relawan.
 
"Gempa dan tsunami tidak ada yang bisa memprediksi, semuanya dari Tuhan, dari Allah. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka harus siap. Kesiapan ini harus disertai dengan edukasi melalui SLG ini," ujar Tatto Suwarto Pamuji.
 
Selain itu, Tatto juga berharap, peserta kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi ini bisa mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana.***

Editor: Sonia Okky Astiti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x