Imbas Skandal Uji Keselamatan, Presiden Daihatsu Soichiro Okudaira Undur Diri

- 15 Februari 2024, 15:47 WIB
Logo Daihatsu
Logo Daihatsu / /REUTERS/Kim Kyung-Hoon
 
 
Media Magelang - Presiden Daihatsu Motor Co., Soichiro Okudaira dikabarkan mengundurkan diri.
 
Pengunduran diri Presiden Daihatsu Motor Co., Soichiro Okudaira itu disinyalir imbas dari skandal uji keselamatan yang terjadi beberapa waktu lalu.
 
Pengunduran diri Presiden Daihatsu Motor Co., Soichiro Okudaira ini disampaikan oleh pihak Daihatsu pada Selasa 13 Februari 2024.
 
Dilansir dari Antara, pengunduran diri Presiden Daihatsu itu terjadi di saat unit manufaktur mobil kecil Toyota Motor Corp. itu berusaha meningkatkan tata kelola, sambil melakukan restrukturisasi di bawah tim manajemen baru.
 
 
Menurut keterangan pihak Daihatsu, mulai 1 Maret 2024, posisi Soichiro Okudaira akan digantikan oleh Masahiro Inoue, kepala operasi Toyota yang bertugas di kawasan Amerika Latin dan Karibia.
 
“Pemimpin Daihatsu Sunao Matsubayashi akan meninggalkan posisinya dan jabatan tersebut akan dibiarkan kosong untuk sementara,” kata Daihatsu, dikutip dari Antara.
 
Diberitakan juga, bahwa dua eksekutif Daihatsu lainnya juga akan bergabung dalam manajemen perusahaan induk, yaitu Masanori Kuwata dan Keiko Yanagi.
 
Masanori Kuwata, yang dipercaya mengelola proyek elektrifikasi merek Lexus akan menjabat sebagai wakil presiden eksekutif Daihatsu.
 
Sedangkan Keiko Yanagi, yang merupakan wakil chief officer Toyota Customer First Promotion Group, akan menempati posisi direktur di unit mobil kecil tersebut.
 
Diketahui, skandal uji keselamatan itu terjadi karena adanya kecurangan data.
 
Kecurangan data uji keselamatan kendaraan itu menyebabkan penghentian sementara semua pengiriman kendaraan Daihatsu di dalam, dan luar Jepang.
 
Skandal uji keselamatan ini juga menyoroti semakin buruknya kualitas di grup pembuat mobil terbesar di dunia tersebut.
 
Terkait skandal ini, pada bulan lalu, pemimpin Toyota Akio Toyoda berjanji untuk memimpin upaya reorganisasi operasi di grup Toyota.
 
Di sisi lain, kecurangan data pada uji keselamatan kendaraan ini diakui oleh pimpinan Daihatsu pada Desember 2023 lalu.
 
Parahnya, menurut penyelidikan pihak ketiga, kecurangan data ini sebenarnya telah terjadi sejak tahun 1989 silam.
 
Berdasarkan skandal itu, perusahaan Daihatsu sendiri menyalahkan jadwal pengembangan yang sangat ketat dan kaku.
 
Akan tetapi, tak hanya skandal uji keselamatan yang terjadi, kasus lain yang juga ada di Toyota Industries Corp., yang merupakan afiliasi Toyota, yang terjadi bulan lalu adalah, pemalsuan data keluaran torsi mesin diesel yang dibuat dan dipasok ke Toyota, dan karena itulah sebagian pengiriman kendaraan Toyota terhenti.
 
Menurut siaran Kantor Berita Kyodo, pada Maret 2022 lalu, anak perusahaan pembuat truk Toyota, Hino Motors Ltd., mengakui telah menyerahkan data palsu perihal emisi, dan penghematan bahan bakar kepada otoritas transportasi.
 
Dengan demikian, imbas skandal uji keselamatan, Presiden Daihatsu Soichiro Okudaira mengundurkan diri.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x