Media Magelang – Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise kini ada titik terang dan terungkap dalang bermotif politik.
Dalang pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise hampir terungkap dan disebut memiliki motif politik.
Oleh karena motif politik ini, dilakukan lah pembunuhan terhadap Presiden Haiti Jovenel Moise di kediamannya pada Rabu 7 Juli 2021 waktu setempat.
Baca Juga: Presiden Haiti Jovenel Moise Dibunuh, Keadaan Darurat Diberlakukan 15 Hari ke Depan
Sebagaimana dilansir Media Magelang dari AFP dan Associated Press, seorang pria merekrut sekelompok pria bersenjata yang ditugaskan untuk membunuh Presiden Jovenel Moise pekan lalu.
Kini, pria yang diduga memiliki hubungan dengan dalang pembunuhan Presiden Jovenel Moise tersebut telah ditangkap pihak kepolisian.
Kepala Kepolisian Haiti Leon Charles mengidentifikasi pria berkebangsaan Haiti tersebut sebagai Christian Emmanuel Sanon (63).
Pria ini diduga melakukan pembunuhan atas Presiden Jovenel Moise dengan motif politik. Ia tinggal di Florida, Amereka Serikat, dan tiba di Haiti dengan jet pribadi pada Juni 2021 lalu didampingi sejumlah warga Kolombia.
Baca Juga: Varian Delta Covid-19 di Amerika Serikat Kini Jadi Ancaman Besar, Vaksinasi Jadi Kunci Keselamatan
“Ini adalah individu yang memasuki Haitu dengan pesawat pribadi dengan tujuan politik,” ujar Charles pada konferensi pers Minggu 11 Juli 2021 waktu setempat.
Charles menjelaskan bahwa Sanon memiliki kerja sama dengan dalang utama dan para eksekutor pembunuhan Moise.
Namun, Sanon tidak mengungkap siapa dalang utama di balik pembunuhan ini.
Charles pun mengungkapkan bahwa para eksekutor pembunuh Moise ini awalnya hanya ditugaskan untuk menangkap Moise. Akan tetapi, rencana berubah yang akhirnya menewaskan Presiden Haiti tersebut.
Total 26 warga Kolombia yang diduga terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Adapun 18 di antaranya telah ditangkap bersama tiga warga Haiti.
Tiga tersangka dibunuh, dan lima tersangka lainnya masih buron.
Terungkap dalang pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise memiliki motif politik sehingga melancarkan aksi keji tersebut.***