Ulama Ultrakonservatif Ebrahim Raisi Jadi Presiden Iran yang Baru, Punya Catatan Pelanggaran HAM

- 20 Juni 2021, 11:50 WIB
Ebrahim Raisi terpilih sebagai Presiden baru Iran.
Ebrahim Raisi terpilih sebagai Presiden baru Iran. /Sumber: Reuters / WANA / Majid Asgaripour/

Media Magelang – Ulama ultrakonservatif Iran Ebrahim Raisi memenangkan presiden pada pemungutan suara hari Jumat kemarin.

Kemenangan Ebrahim Raisi pun membuka jalan bagi kepemimpinan negara untuk melanjutkan warisan konservatif Iran dari Ayatollah Ali Khamenei, presiden sebelumnya.

Ebrahim Raisi (60) merupakan sosok ulama yang disukai oleh Ayatollah Khamenei dikutip dari The New York Times.

Baca Juga: Beri Sinyal Perang, Iran Tembakkan Rudal ke Kapal Kontainer Israel

Diketahui Ebrahim Raisi memiliki catatan pelanggaran hak asasi manusia termasuk tuduhan memainkan peran dalam eksekusi massal lawan politik di tahun 1988. Hingga saat ini, Raisi masih berada di bawah sanksi Amerika Serikat lantaran kejadian tersebut.

Meski demikian, dilaporkan dalam The New York Times bahwa latar belakang Ebrahim Raisi tersebut tidak menghalangi negosiasi baru dengan Amerika Serikat soal pemulihan perjanjian 2015 untuk membatasi program rudal nuklir dan balistik Iran dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi dari Amerika Serikat.

“Dengan orang-orang yang mempercayai saya, ada tanggung jawab besar di pundak saya, dan saya akan mencoba yang terbaik, dengan bantuan Tuhan dan Nabi dan keturunan,” kata Raisi pada konferensi pers pada Sabtu lalu dikutip Media Magelang dari The New York Post.

Baca Juga: Disebut Telah Langgar Hukum, Indonesia Sita Kapal Tanker Iran dan Panama

“Saya harap saya dapat memenuhi beban tugas yang berat di pundak saya,” lanjutnya.

Halaman:

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: The New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah