Sederet Peristiwa Tak Terlupakan dari UNGA: Dari Pidato Panjang Fidel Castro Hingga BTS

- 21 September 2021, 07:45 WIB
Ruangan UNGA ke-76 serasa jadi lokasi fans meeting dadakan kala petinggi PBB hingga tamu VIP semngabadikan momen BTS berpidato
Ruangan UNGA ke-76 serasa jadi lokasi fans meeting dadakan kala petinggi PBB hingga tamu VIP semngabadikan momen BTS berpidato /YouTube/Uniter Nations

Media Magelang - Majelis Umum PBB ke-76 dibuka pada hari ini 20 September 2021 dan berlangsung hingga 24 September 2021. Berikut sederet peristiwa tak terlupakannya.

UNGA adalah forum bagi para pemimpin dunia dan aktivis untuk menyuarakan sejumlah isu penting, seperti perdamaian, pengendalian senjata hingga isu yang saat ini hangat dibahas: perubahan iklim.

Isu perubahan iklim dan pemulihan dari pandemi Covid-19 menjadi dua isu utama yang dibahas di UNGA 76 selain sejumlah isu lain tentunya.

Boy band K-Pop BTS kembali hadir di ajang ini mendampingi Presiden Korea Selatan Moon Jae-In sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Generasi Masa Depan dan Budaya.

Baca Juga: Live Streaming BTS di Sidang PBB (UNGA 76) 2021 New York Pukul 19.00 WIB

Kepopuleran BTS tidak diragukan lagi dan mereka tidak sekedar grup vokal namun juga ikon Korea Selatan yang mendunia.

Sederet peristiwa tak terlupakan terjadi di UNGA. Berikut Media Magelang rangkum dari berbagai sumber:

Pidato panjang Fidel Castro mengecam AS

Presiden Kuba mendiang Fidel Castro akan dikenang sebagai pemegang rekor pidato terpanjang slama UNGA.

Pria dengan jenggot panjang dan seragam militer ini berpidato di UNGA pada 26 September 1960 selama 4.5 jam dan isinya kebanyakan mengecam imperialisme AS.

Maklum saja, di awal tahun 1960 pasukan pimpinan Fidel Castro menggulingkan Fulgencia Batista dan beralih ke Uni Soviet dengan paham komunismenya.

Baca Juga: Apa Saja Syarat Cairkan BSU untuk Karyawan dengan Rekening Bank Swasta?

Fidel Castro segera menasionalisasi perusahaan-perusahaan AS dan itu memicu buruknya hubungan dengan Negeri Paman Sam tersebut.

Saat itu dunia memang terbagi antara kapitalisme dan komunisme.

Pidato panjang lebar sudah menjadi hal biasa bagi Fidel Castro dan 26 tahun berselang dia melakukannya lebih panjang pada acara Kongres Partai Komunis di ibu kota Kuba Havana: pidato selama tujuh jam 10 menit!

"Jangan bicara soal masa depan suku asli tanpa kami!"

Pidato hebat tidak harus selalu dari kepala negara, menteri atau para diplomat kelas atas saja.

Pada Social Good Summit di sela-sela UNGA tahun 2019, aktivis lingkungan ikut menyuarakan keprihatinannya terkait perubahan iklim.

Dua pembicara, Amy Cordialis mewakili Suku Yurok di California Utara dan Hindou Oumar Ibrahim, perwakilan PBB terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) mewakili Danau Sudan mengingatkan kita agar menjaga keseimbangan di bumi ini dan tidak membuat kerusakan.

Dalam pidatonya Hindou Oumar Ibrahim menegaskan bahwa sang nenek lebih akurat daripada aplikasi peramal cuaca karena neneknya bisa meramal secara alami dari yang diamati.

"Jika ingin mengatasi perubahan iklim, libatkan suku asli dan diskusi bersama. Jangan bicara masa depan kami tanpa kami," ujarnya.

Ranting zaitun vs senjata: Pidato Yasser Arafat yang mengubah segalanya

Yasser Arafat, pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) membuat sejarah dengan menjadi pemimpin dari negara atau organisasi non-anggota yang berpidato di UNGA pada 1974.

Yasser Arafat membawa misi memperjuangkan kedaulatan atas tanah Palestina.

"Hari ini saya membawa ranting zaitun dan senjata pejuang kemerdekaan. Jangan sampai ranting zaitun ini jatuh dari tangan saya,: ujarnya dan diikuti oleh pengulangan kalimat kedua,

Semua orang yang ada di forum tersebut langsung bertepuk tangan memberi penghormatan dan Yasser Arafat dan pidato tersebut berhasil membuat PLO mendapat stats pengamat dan kedaulatan Palestina diakui.

Yasser Arafat menjadi simbol perjuangan bagi masyarakat tertindas dan dia menghembuskan nafas terakhir tahun 2004.

Penyebab kematiannya masih menjadi misteri. Ada tudingan bahwa Israel meracuninya walau dibantah oleh negara Yahudi tersebut.

Pidato BTS agar anak muda mencintai diri sendiri dan tidak menyerah

Pandemi COVID-19 memang memukul segala sektor dan mengubah kehidupan banyak orang.

Banyak usaha yang jatuh, orang kehilangan pekerjaan dan perasaan terisolasi karena pembatasan aktivitas membuat banyak yang menjadi frustrasi.

Lewat pidatonya di UNGA tahun 2020, boy band BTS mengajak anak muda untuk tidak patah semangat sesulit apapun kondisinya.

"Kehidupan kita tak bisa diprediksi. Kita tidak mengetahui semua jawaban. Saya tahu ke mana saya akan pergi. Tapi saya tidak tahu bagaimana saya bisa sampai ke sana. Yang saya lakukan untuk ke sana adalah percaya pada diri sendiri, melakukan yang terbaik, serta mencintai yang saya lakukan," ujar salah satu anggota BTS J-Hope dalam pidatonya.

Demikian sederet peristiwa dan pidato tak terlupakan sepanjang UNGA.***

Editor: Destri Ananda Prihatini

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah