Network
Media Magelang - Seorang pria di Amerika Serikat (AS) meninggal dunia usai melakukan perjalanan dengan mengikuti petunjuk arah dari Google Maps.
Sang istri dari pria tersebut diberitakan menuntut perusahaan teknologi raksasa Google ke pengadilan atas kematian suaminya.
Pria di Amerika Serikat (AS) yang merupakan ayah dari dua anak perempuan itu dilaporkan meninggal dunia usai mengikuti petunjuk arah dari Google Maps untuk melewati jembatan yang rusak.
Jembatan yang dimaksud diketahui telah mengalami kerusakan selama hampir satu dekade di North Carolina, Amerika Serikat (AS).
Berita kematian pria tersebut diungkapkan oleh keluarganya, yang mana istri dari pria malang itu telah mengajukan tuntutan kepada Google dengan tuduhan tidak memperbarui navigasi di Google Map.
Dilansir dari NewsNationNow, pria malang di AS yang meninggal dunia itu bernama Philip Paxson, ia seorang veteran Angkatan Laut berusia 47 tahun.
Kala itu Philip Paxson sedang dalam perjalanan pulang dari pesta ulang tahun putrinya, tepatnya di bulan September tahun lalu ketika mobil yang ia kendarai terjun dari ketinggian 20 kaki, yang kemudian menewaskan dirinya.
Saat itu malam yang gelap serta hujan, dan dari satu laporan diperoleh bahwa jembatan yang diarahkan oleh Google Maps kepada Philip Paxson merupakan jembatan rusak di daerah Hickory.
Jembatan tersebut telah lama mengalami kerusakan karena diterjang banjir pada 2013 silam, dan hingga saat ini belum diperbaiki.
"Tidak ada yang mau bertanggung jawab atas jalan ini, dan Google juga telah mengetahui hal ini dan terus mencoba untuk mengirim orang melalui jalan ini sebelum Phil terbunuh, pada saat itu dan bahkan setelahnya," ujar Robert Zimmerman, seorang pengacara yang mewakili keluarga Paxson, dikutip dari NewsNationNow.
Alicia Paxson, istri Philip Paxson mengatakan, hari di mana saat ia mendengar berita kematian suaminya adalah hari terburuk dalam hidupnya.
"Sangat mengerikan. Itu adalah hari terburuk dalam hidup saya," kata Alicia Paxson.
"Bagaimana Anda bisa terus berjalan dan menyatukan semua kepingan itu dan tetap berusaha membesarkan dua anak perempuan? Kami sangat merindukannya. Dia adalah seorang ayah yang hebat,” tambahnya.
Sementara itu, Robert Zimmerman mengatakan bahwa ada pengemudi lain yang juga mengeluhkan petunjuk dari Google Maps yang mengarahkannya ke jembatan yang telah runtuh di awal tahun 2020.
"Tidak ada penjelasan yang masuk akal di benak kami," kata Robert Zimmerman.
"Selama bertahun-tahun, Google tahu tentang hal itu, seharusnya bisa melakukan sesuatu, tetapi tidak,” tuturnya melanjutkan.
Di sisi lain, pihak Google mengatakan bahwa timnya sudah berusaha sebaik mungkin untuk memberikan informasi rute yang akurat melalui Google Maps.
"Kami sangat bersimpati kepada keluarga Paxson. Tujuan kami adalah menyediakan informasi rute yang akurat di Maps dan kami sedang meninjau gugatan ini,” tukas pihak Google.
Jembatan yang rusak tersebut dilaporkan tidak segera diperbaiki oleh pejabat lokal atau negara bagian, dan Robert Zimmerman mengatakan bahwa masyarakat telah berupaya menutup jalanan yang mengarah ke jembatan rusak itu menggunakan blok beton.
"Di beberapa titik, orang-orang yang bertanggung jawab atas jalan tersebut memasang tanda, itu seperti memasang plester pada kaki yang patah. Itu tidak akan bertahan lama. Itu tidak akan menyelesaikan masalah," ungkap Robert Zimmerman.
Dari laporan yang berhasil dihimpun oleh Media Magelang diperoleh bahwa, seorang pria di AS yang bernama Philip Paxson meninggal dunia usai mengikuti petunjuk arah dari Google Maps, yang membuat mobilnya terjun dari ketinggian 20 kaki, dan saat ini istrinya sedang mengajukan tuntutan kepada Google ke pengadilan atas kematiannya.***
