Network
Media Magelang- Salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates merekomendasikan 5 buku untuk anda para penggemar membaca.
Bill Gates menyampaikan bahwa rekomendasi tersebut bedasarkan pilihannya pada subjek yang lebih mendalam, seperti ketidakadilan yang mendasari protes Black Lives Matter yang ramai dibicarakan beberap bulan lalu.
Lewat rekomendasinya terhadap buku buku ini, pemilik Microsoft tersebut berharap dapat membantu pecinta buku dapat mengakhiri tahun ini dengan baik.
Baca Juga: Juventus Berharap dapat Mengembalikan Paul Pogba dari Manchester United ke Turin
“Saya berharap anda dapat menemukan sesuatu yang dapat membantu anda mengakhiri tahun ini dengan baik,” ungkapnya dikutip dari laman Gates Notes.
Berikut ialah 5 buku yang direkomendasi oleh Bill Gates:
The New Jim Crow: Mass Incarceration in the Age of Colorblindness, oleh Michelle Alexander
Baca Juga: Usai Pejabat Pemkot Magelang Meninggal Akibat COVID-19, Pegawai Pemkot Magelang Jalani Tes Usap
Alexander dalam bukunya ini menawarkan pandangan yang membuka mata tentang bagaimana sistem pengadilan di negaranya secara tidak adil mentarget ras dari kulit bewarna, khususnya komunitas kulit hitam.
Buku ini secara baik menjelaskan sejarah dan angka dibalik penahanan massal. Selain menjelaskan data, ia juga membantu pembaca memahami data tersebut dengan konteks secara baik.
Range: Why Generalist Triumph in a Specialized World, oleh David Epstein.
Baca Juga: Rekonstruksi Penyerangan Laskar FPI, Polisi Gelar 58 Adegan di 4 TKP, Temukan Fakta Ini!
Dalam buku ini, Epstein berpendapat bahwa meskipun dunia ini terkesan meminta spesialisasi secara lebih dan lebih (contohnya dalam karir anda) apa yang sebenarnya lebih kita butuhkan ialah setiap orang yang memulai pengalaman dan perspektif yang lebih luas dan beragam selagi ia berproses.
Contoh yang ia berikan dalam buku ini ialah kisah-kisah tentang Roger Frederer, Charles Darwin dan para pakar Uni Soviet di era Perang Dingin. Buku ini cocok untuk anda tipe generalis yang pernah dibelakangi oleh kolega spesialis.
The Splendid and the Vile: A Saga of Churchill, Family, and Defiance During the Blitz, oleh Erik Larson
Baca Juga: Ingat, Pemerintah Belum Tetapkan Daftar Harga Vaksin COVID-19, Jangan Percaya Kabar Tak Resmi!
Latar belakang kisah ini ialah pada kisaran tahun 1940 dan 1941, ketika warga negara Inggris menghabiskan waktunya berkerumun di ruangan bawah tanah dan stasiun pipa selagi militer Jerman membombardir mereka habis-habisan.
Ketakutan dan kegelisahan yang mereka rasakan dirasa lebih buruk dibandingkan dengan apa yang kita rasakan pada pandemic Covid-19. Larson menggambarkan sensasi dari apa yang dirasakan oleh warga biasa selama periode yang mengerikan tersebut.
The Spy and the Traitor: The Greatest Espionage Story of the Cold War, oleh Ben Macintyre
Baca Juga: Update- BPPTKG Ungkap Aktivitas Merapi Telah Siaga 3
Buku ini berfokus pada kisah Oleg Gordievsky, opsir lembaga intelijen Uni Soviet KGB yang menjadi agen ganda untuk Inggris, dan Aldrich Ames yang mengkhianatinya.
Mcintyre menceritakan kembali kisah mereka tidak hanya dari sumber negara-negara Barat, tetapi juga berasal dadi perspektif Rusia. Buku ini merupakan novel mata-mata terfavorit oleh Bill Gates.
Breath from Salt: A Deadly Genetic Disease, a New Era in Science, and the Patients and Families Who Changed Medicine, oleh Bijal P. Trivedi.
Baca Juga: Habib Rizieq Diperiksa Selama 11 Jam oleh Penyidik Polda Metro Jaya
Buku ini mendokumentasikan kisah tentang inovasi saintifik yang luar biasa dan bagaimana penemuan tersebut dapat menyelamatkan hampir seluruh pengidap hidup hampir seluruh pasien kista fibrosis dan keluarganya
Buku ini sangat berharga bagi Bill Gates karena ia mengetahui siapa saja yang diberikan manfaat dari obat baru yang dijelaskan dalam buku tersebut.
“Saya curiga, jika kita akan melihat lebih banyak buku seperti ini dalam beberapa tahun kedepan, sebagaimana keajaiban biomedis yang hadir pada kecepatan yang lebih bailk,” tandasnya. ***
