Gorengan Memang Nikmat Dimakan, Tapi Ada Bahaya Mengintai, Simak 4 Dampak Buruknya Berikut Ini

- 11 Januari 2021, 07:05 WIB
Bahaya memakan gorengan.
Bahaya memakan gorengan. /pixabay.com/sharonang

Media Magelang – Siapa yang tidak suka makan gorengan? Renyah, lezat, serta cukup mengenyangkan membuat makanan ini jadi primadona bagi siapa saja. Namun, tahu kah Anda bila konsumsi gorengan sebenarnya memiliki dampak buruk?

Gorengan menjadi salah satu makanan favorit masyarakat luas di Indonesia. Rasa nikmat dan gurih membuat satu saja tak cukup, terlebih jika masih hangat setelah digoreng.

Akan tetapi, Anda pun perlu tahu ada bahaya yang mengintai ketika mengonsumsi gorengan. Simak artikel berikut ini untuk ketahui 4 dampak buruk makan gorengan.

Baca Juga: Seorang Guru Asal Tegal Dikabarkan Ada dalam Daftar Penumpang Sriwijaya Air SJ 182

Sebagaimana dilansir Harvard Health, sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang makan satu atau lebih porsi ayam goreng setiap hari 13 persen lebih mungkin untuk meninggal lebih cepat akibat apapun. Sementara itu, 12 persen di antaranya meninggal disebabkan oleh penyakit jantung.

Tidak hanya itu, berikut hal buruk terkait gorengan yang dapat berdampak pada kesehatan seperti dilansir Healthline:

Gorengan memiliki kalori yang tinggi

Baca Juga: Usaha Membuahkan Hasil, Basarnas Telah Temukan Lokasi Kotak Hitam Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Menggoreng makanan dapat menambah banyak kalori. Sementara itu, ketika makanan digoreng dalam minyak, mereka akan kehilangan air dan menyerap lemak sehingga dapat meningkatkan kandungan kalori mereka.

Makanan yang digoreng memiliki lemak dan kalori yang jauh lebih tinggi daripada makanan yang tidak digoreng.

Misalnya, satu kentang panggang kecil berukuran 100 gram mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak, sedangkan kentang goreng dalam ukuran berat yang sama akan mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak.

Baca Juga: Ada Nama Kakak Beradik Asal Sragen dalam Daftar Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Pergi Hendak Kerja

Gorengan memiliki kandungan lemak trans yang tinggi

Lemak trans terbentuk ketika lemak tak jenuh menjalani proses yang disebut hidrogenasi. Hidrogenasi tersebut salah satunya terjadi ketika minyak dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi selama pemasakan. Proses ini mengubah struktur kimiawi lemak, membuatnya sulit dipecah saat sudah di dalam tubuh.

Di sisi lain, lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas.

Dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu

Baca Juga: Update Gunung Merapi Minggu 10 Januari 2021, BPPTKG: Keluar 4 Kali Guguran Lava Pijar Sabtu Malam

Gorengan dapat memicu peningkatan penyakit tertentu termasuk obesitas, stroke, hingga serangan jantung. Hal ini lantaran gorengan memiliki kandungan lemak dan kalorinya yang tinggi.

Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang mengonsumsi gorengan dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2, jantung, dan obesitas.

Semakin tinggi asupan gorengan yang dimakan, semakin tinggi pula risiko yang dimiliki.

Baca Juga: Ramalan 2021 Dari Mbak You Tentang Pesawat Jatuh Terbukti, Bagaimana dengan 5 Lainnya?

Gorengan dapat mengandung zat acrylamide yang berbahaya

Acrylamide adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng, atau memanggang.

Makanan bertepung seperti produk kentang goreng dan makanan yang dipanggang biasanya memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi.

Penelitian pada hewan telah menemukan bahwa zat tersebut juga dapat menimbulkan risiko untuk beberapa jenis kanker.

Baca Juga: Satu Pot Bisa Capai Puluhan Juta, Ini Dia Tanaman Hias Philodendron yang Lagi Hits di Awal 2021

Itulah beberapa bahaya dan dampak buruk mengonsumsi gorengan. Makanlah apapun secara secukupnya, agar terhindar dari berbagai risiko penyakit.***

Editor: Dinda Silviana Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x