Sembilan Mitos Seputar Penurunan Berat Badan, Anda Wajib Tahu Agar Tidak Gagal Diet Lagi

- 31 Januari 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi menimbang berat badan.
Ilustrasi menimbang berat badan. /Pexels.com/ Ketut Subiyanto

Media Magelang - Tahun 2021 sudah berjalan, banyak orang mulai merencanakan hal-hal baru dalam hidupnya, salah satunya adalah menurunkan berat badan setelah gagal diet di tahun 2020.

Beberapa orang, terutama kaum wanita sedang merencanakan program penurunan berat badan sebagai dampak dari ‘gagal diet’ pada tahun sebelumnya.

Selain itu, selama libur panjang akhir tahun Desember hingga tahun baru di bulan Januari, jumlah kalori yang Anda konsumsi semakin meningkat. Untuk itu, sudah saatnya untuk mengubah pola hidup agar lebih sehat, dan tentunya tidak gagal diet lagi.

Baca Juga: Ada Berapa Jenis Virus Corona di Dunia?

Ada banyak program penurunan berat badan, tetapi sebelum memraktekannya, Anda perlu mengetahui bahwa tidak semua cara yang Anda praktekkan bisa berhasil.

Kesalahpahaman Umum yang Menyebabkan Gagal Diet

Hal ini dikarenakan adanya kesalahpahaman umum seputar program penurunan badan.

1. Melewatkan sarapan membantu menurunkan berat badan

Beberapa orang menganggap melewatkan sarapan dapat menjadi cara untuk mengurangi asupan kalori harian. Namun, faktanya tidak sesederhana itu.

Baca Juga: Ketahui Cara Efektif Mencegah Virus Nipah: Lakukan Cara One Health, Protokol Kesehatan

Studi meta-analisis tahun 2020 dalam jurnal Obesity Research and Clinical yang melibatkan 45 penelitian menyatakan, “Skip sarapan dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan obesitas”.

2. Makanan ‘pembakar lemak’ dapat membantu menurunkan berat badan

Makanan tertentu diklaim dapat menurunkan berat badan. Daftar makanan seperti nanas, jahe, bawang merah, alpukat, asparagus, seledri, cabai, brokoli, brokoli, teh hijau, dan bawang putih diklaim dapat mempercepat metabolisme tubuh, sehingga dapat membantu tubuh membakar lemak.

Namun, klaim tersebut masih diragukan karena hingga saat ini masih sedikit bukti ilmiah yang menyatakan bahwa makanan di atas dapat membantu program penurunan berat badan.

Baca Juga: Ayo Cintai Ususmu Dengan Konsumsi Buah Alpukat Setiap Hari

3. Suplemen penurun berat badan dapat membantu program diet Anda

Suplemen penurun berat badan diklaim dapat membakar lemak tubuh. Pada kenyataannya hal tersebut tidak efektif dan cenderung berbahaya.

Jason Humbert, manager regulasi Food and Drugs Association (FDA) menyatakan, “Produk penurunan berat badan yang dipasarkan sebagai suplemen mengandung bahan berbahaya tersembunyi, termasuk bahan aktif dalam obat kejang, tekanan darah dan anti-depresan”.

4. Makanan rendah lemak membantu menurunkan berat badan

Makanan rendah lemak memang dapat mengurangi potensi peningkatan berat badan. Namun, Anda harus mengecek kembali produk yang Anda konsumsi.

Baca Juga: Konsumsi 5 Jenis Buah Ini untuk Bantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Hal ini dikarenakan produk makanan rendah lemak yang Anda konsumsi terkadang mengandung gula tambahan dan garam.

Sebagai catatan, suatu produk makanan yang mengklaim “reduced fat” tidak selalu “low fat”, produk tersebut hanya mengandung lemak lebih rendah di bandingkan produk aslinya.

5. Jangan ngemil

Anda mungkin percaya bahwa ngemil atau mengonsumsi makanan ringan merupakan dosa besar saat melakukan program penurunan berat badan. Namun, pada beberapa kasus, ngemil dapat membantu seseorang mengelola asupan kalori dengan lebih efektif.

Mengonsumsi sepotong buah atau low fat yoghurt dapat mengurangi keinginan makan berlebih atau beralih ke camilan padat energi.

Baca Juga: Buah-buahan yang Efektif Turunkan Kadar Asam Urat dalam Tubuh, Dari Pisang sampai Apel

Beralih dari camilan tidak sehat ke camilan sehat dapat membantu menurunkan berat badan.

6. Jangan konsumsi makanan manis dan tinggi lemak

Membatasi makanan manis dan tinggi lemak merupakan hal yang penting, namun menghentikan konsumsi makanan tersebut mungkin akan menimbulkan hal yang kurang baik atau kontraproduktif.

British Heart Foundation menyatakan, “Menghentikan makanan yang Anda sukai tidak akan membuat diet Anda berhasil. Anda mungkin akan menyerah pada godaan dan menghentikan program diet. Tidak ada salahnya membiarkan diri Anda mengonsumsi makanan tersebut sesekali dalam jumlah yang terbatas”.

Baca Juga: Lima Makanan yang Tidak Disarankan untuk Dikonsumsi Pasien Covid-19 Menurut WHO

7. Beberapa jenis gula diklaim lebih buruk dibandingkan lainnya

Mitos yang beredar menyatakan bahwa gula yang melewati pemrosesan minimal seperti gula dalam sirup maple dan madu diklaim lebih menyehatkan dibandingkan dengan gula putih.

Pada dasarnya, tubuh memproses gula dengan cara yang sama menjadi monosakarida. Daripada Anda sibuk membandingkan pemrosesan berbagai jenis gula, lebih baik Anda mencatat jumlah gula dalam makanan yang Anda konsumsi. Semua jenis gula mengandung sekitar 4 kalori per gram.

8. Pemanis buatan lebih menyehatkan

Saat menjalani program penurunan berat badan, beberapa orang memilih pemanis rendah atau tanpa kalori, misalnya aspartam.

Baca Juga: Gajian Sebentar Lagi, Yuk Pangkas Pengeluaran Dengan 5 Cara Sederhana Ini: Simpan Bonus, Tambah Tabungan

Namun, beradasarkan beberapa penelitian, konsumsi pemanis rendah kalori tersebut berkaitan dengan risiko kesehatan kardiometabolik.

9. Anda dapat menghilangkan lemak pada bagian tubuh tertentu

Beberapa orang ingin menghilangkan lemak pada bagian tubuh tertentu terutama pada bagian paha dan perut.

Pada kenyataannya, setiap bagian tubuh merespons penurunan berat badan secara berbeda, sehingga Anda tidak dapat menentukan bagian lemak mana yang dapat dikurangi lebih dulu bila hanya mengandalkan diet pengaturan pola makan.

Baca Juga: Jangan Konsumsi 4 Makanan Ini Bagi Penderita Stoke: Kandungan Garam Tinggi, hingga Makanan Cepat Saji

Namun, apabila diet yang Anda lakukan dikombinasikan dengan latihan pada bagian tubuh tertentu, mungkin pengurangan lemak pada bagian tubuh yang Anda inginkan dapat terjadi.

Secara keseluruhan, menurunkan berat badan adalah sebuah tantangan. Mengurangi asupan kalori dan berolahraga adalah kombinasi yang tepat dalam menurunkan berat badan, terutama jika Anda mengalami kelebihan berat badan maupun obesitas.

Batasi konsumsi gula, garam dan lemak agar Anda tidak gagal diet , dan berhasil menurunkan berat badan serta hidup lebih sehat***

Editor: Permadi Suntama

Sumber: Dari berbagai sumber, PRMN, VIU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah