Media Magelang - Penyintas Covid-19 pasti tidak asong dengan istilah Long Covid-19 yaitu kondisi dimana pasien masih merasakan gejala berkepanjangan walau kondisi dan hasil tesnya sidah dinyatakan negatif.
Baru-baru ini penyebutan Long Covid-19 dikabarkan diubah menjadi Post Acute Sequelae of SARS-CoV-2 atau apabila disingkat menjadi PASC.
Ada banyak studi yang membahas tentang Long Covid-19 atau yang kini disebut Post Acute Sequelae of SARS-CoV-2 (PASC), namun Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban memiliki penjelasan tersendiri.
Melalui utas pada akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi yang diunggah pada 29 Maret 2021, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menjelaskan tentang Long Covid-19.
Baca Juga: Perkembangan Terkini Bom Gereja Kathedral Makassar: Sejumlah Daerah Siaga 1, Olah TKP Baru Selesai
Baca Juga: Bayi Viral Bernama Corona Ini Bikin Warganet Prihatin, Kasihan Banget Nasib Adeknya!
Hari ini saya akan bahas soal Long Covid yang sebutannya sudah diganti menjadi Post Acute Sequelae of SARS-CoV-2 (PASC). Studi menunjukkan bahwa 1 dari 3 yang terinfeksi SARS-CoV-2 akan mengalami PASC, termasuk mereka yang tidak memiliki gejala awal penyakit Covid-19.
.....— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 29, 2021
Dikutip tim Media Magelang dari utas @ProfesorZubairi, inilah penjelasan singkat mengenai Post Acute Sequelae of SARS-CoV-2 atau PASC.
1. Apa itu PASC?