Network
Media Magelang - Ringworm atau penyakit infeksi kulit jamur yang mengakibatkan gatal-gatal pada kulit.
Ringworm atau penyakit infeksi kulit jamur mengakibatkan gatal sehingga membuat Anda tidak nyaman.
Penyakit Ringworm atau infeksi kulit jamur memiliki 4 jenis penyakit bisa Anda baca dan perhatikan, agar bisa membuat Anda lebih berhati-hati.
Ringworm atau infeksi kulit jamur suatu penyakit yang bisa diatasi dan tidak berbahaya jika Anda mengetahui jenis penyakitnya.
Baca Juga: Olahraga Melatih Otot Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Kolesterol dan Gula Darah?
Ringworm bukanlah cacing, Ini merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur yang hidup di jaringan mati kulit, dihimbau agar selalu waspada agar tidak semakin parah.
Ringworm atau dermatofitosis adalah infeksi jamur kulit yang bisa menyerang berbagai bagian tubuh.
Penularan jamur Ringworm bisa dari kontak langsung saat bersentuhan dengan penderitanya, melalui benda, hewan, bahkan dari tanah.
Berbagai jenis jamur juga dapat menjadi penyebab ringworm, termasuk Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.
Dilansir Media Magelang dari laman RSUD Buleleng pada Rabu, 20 Juli 2022.
1. Tinea Pedis
Tinea pedis dapat disebut juga dengan kutu air atau kaki atlet, kondisi ini merupakan adanya infeksi jamur pada kulit kaki.
Infeksi ini juga dapat menyebar ke bagian kuku dan tangan. Kutu air disebut kaki atlet karena kerap dialami oleh para atlet.
Jamur penyebab tinea pedis dapat menempel di kaki apabila Anda tertular dari penderitanya.
Beberapa gejala yang disebabkan oleh kutu air di kaki yaitu seperti rasa gatal, sensasi menyengat dan terbakar, kulit terkelupas, hingga kulit kering.
2. Tinea Cruris
Tinea cruris merupakan infeksi jamur kulit yang umumnya terjadi di kulit area kelamin, paha bagian dalam, dan pantat.
Beberapa gejala dari infeksi jamur tinea cruris adalah kulit kemerahan, rasa gatal, sensasi terbakar, dan kulit mengelupas.
Tinea cruris juga menular, sehingga hindari melakukan kontak langsung dengan penderita infeksi jamur kulit ini.
Beberapa gejala dari infeksi jamur tinea cruris adalah kulit kemerahan, rasa gatal, sensasi terbakar, dan kulit mengelupas.
Tinea cruris juga menular, sehingga hindari melakukan kontak langsung dengan penderita infeksi jamur kulit ini.
3. Tinea Capitis
Tinea capitis adalah infeksi jamur yang umumnya terjadi di area kulit kepala dan rambut.
Infeksi jamur tinea capitis menyebabkan bercak kecil melingkar yang gatal dan bersisik.
Gejala lain yang disebabkan infeksi jamur ini yaitu rambut rapuh, sakit pada kulit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening dan demam.
Tinea capitis dapat terjadi saat Anda menyentuh langsung kulit penderitanya. Penularan melalui sisir atau sprei penderita juga berisiko tertular.
Tinea capitis juga bisa ditularkan oleh hewan, seperti anjing dan kucing.
4. Tinea Corporis
Tinea corporis dapat menyebabkan ruam yang melingkar seperti cincin dan terjadi di beberapa bagian tubuh.
Rasa gatal juga bisa terjadi ketika terinfeksi jamur ini. Pada fase yang parah, tinea corporis juga dapat menimbulkan lepuh dan luka bernanah di area cincin ruam tersebut.
Infeksi jamur kulit ini juga bisa melalui sentuhan fisik dengan penderitanya, ditularkan dari hewan, dari benda yang sudah disentuh oleh penderita, bahkan dari tanah.
Secara umum, ringworm bisa ditangani dengan krim antijamur. Beberapa jenis krim anti jamur tersebut yaitu miconazole, terbinafine, dan clotrimazole.
Anda juga perlu menerapkan gaya hidup bersih dalam menangani infeksi jamur kulit.
Selalu membersihkan tangan setelah memegang hewan, selalu menggunakan alas kaki, dan menghindari penggunaan barang pribadi secara bersama untuk menghindari risiko penularan.
Demikian informasi terkait Ringworm atau infeksi kulit jamur yang fenomenal di kalangan WargaNet.***
