FPI Dibubarkan Fahri Hamzah Sentil Mahfud MD, Ilmu Pengetahuan Lebih Penting dari Kekuasaan Prof

30 Desember 2020, 14:58 WIB
Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. /Instagram.com/@fahrihamzah

Media Magelang - Pembubaran Front Pembela Islam atau FPI oleh 6 pejabat tinggi Republik Indonesia mendapat tanggapan dari mantan anggota DPR RI, Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah yang beberapa waktu lalu dikeluarkan oleh PKS dan mendirikan Partai Gelora, sebut Mahfud MD sebagai orang berpengetahuan luas tetapi tidak mau berdiskusi.

Hal itu dikarenakan Mahfud MD selaku Menkopolhukam dan pejabat tinggi lain dianggap memutuskan secara sepihak pembubaran FPI, tanpa ada dialog terlebih dahulu.

Baca Juga: Dilarang Berkegiatan Oleh Pemerintah, Sejumlah Anggota Ormas FPI Terlibat Tindak Tanduk Terorisme

Tonton juga videonya disini

 

Melalui akun twitter pribadinya, @Fahrihamzah politisi asal NTB itu menyentil para pejabat tinggi yang menandatangani surat keputusan bersama (SKB).

"Pak Prof. Mahfud MD yth, seperti bapak hampir semua yang berdiri di samping dan belakang bapak saat mengumumkan sebuah organisasi massa sebagai organisasi terlarang adalah doktor dan guru besar," cuit @Fahrihamzah.

"Sebuah pertanda bahwa karya ini (SKB) adalah karya orang-orang pintar. Tapi...," tambah Fahriz Hamzah.

Baca Juga: Marah Akibat Pemerintah Bubarkan Ormas FPI, Fadli Zon: Ini Pembunuhan Terhadap Demokrasi

Politisi yang pernah menjadi wakil ketua DPR RI periode 2014-2019 itu pun mengingatkan para pejabat tinggi tentang tujuan Indonesia menggunakan sistem demokrasi.

Fahri Hamzah menyebut keputusan Mahfud MD bersama pejabat tinggi lain tidak mencerminkan sebuah demokrasi karena diputuskan secara pihak tanpa ada dialog terlebih dahulu.

"Prof Mahfud MD lupa bahwa salah satu sebab kita mengambil dialog keterbukaan dan demokrasi sebagai jalan adalah karena kita sering melihat kekuasaan selalu menyimpang," cuit @Fahrihamzah lagi tidak beberapa lama.

Baca Juga: Tidak Hanya Ditetapkan Sebagai Organisasi Terlarang, Simbol FPI Juga Dilarang

 

Cuitan Fahri Hamsah tersebut untuk menanggapi SKB yang dikeluarkan oleh 6 pejabat negara yang dia sebut tidak melakukan dialog atau diskusi terlebih dahulu sebelum membuat keputusan.

Padahal, menurut Fahri Hamzah, salah satu ciri orang berpendidikan dan memiliki pengetahuan luas adalah pikiran terbuka dan siap terima masukan dari banyak pihak.

Oleh karenanya, dia menyentil Mahfud MD yang merupakan profesor di salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia sudah lupa dengan keilmuannya saat membubarkan FPI.***

Editor: Permadi Suntama

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler